HUT Kemerdekaan RI
Baju Adatnya Dipakai Jokowi di Sidang MPR, Ini Sederet Fakta Suku Baduy: Nihil Kasus Covid-19
Baju adatnya dikenakan Presiden Jokowi saat Sidang Tahunan MPR, ini sederet fakta mengenai Suku Baduy
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Perbedaan lain terlihat dari cara berpakaian mereka.

Dalam keseharian, Suku Baduy Dalam menggunakan baju berwarna putih yang melambangkan kesuician dan budaya yang tidak terpengaruh dari luar.
Sedangkan Suku Baduy Luar mengenakan pakaian serba hitam.
Suku Baduy Dalam mendiami tiga kampung yaitu Kampung Cikeusik, Cikertawana dan Cibeo yang dipimpin oleh seorang tetua adat yang disebut Pu'un.
Pu'un dibantu oleh Jaro sebagai wakilnya dan bertugas menentukan masa tanam dan masa panen, juga menerapkan hukum adat serta mengobati penduduk yang sakit.
Sementara Suku Baduy Luar tinggal di 50 kampung yang berada di kawasan Pegunungan Kendeng. (1)
Sejarah

Penyebutan Baduy berasal dari peneliti Belanda yang melihat kemiripan antara masyarakat di Kanekes dengan masyarakat Badowi di Arab.
Versi lain menyebutkan, nama Baduy diambil dari nama sungai yang terletak di bagian utara Desa Kanekes yaitu Sungai Cibaduy.
Mata Pencaharian
Masyarakat Suku Baduy bermata pencaharian sebagai petani atau penggarap ladang.
Alam yang subur mempermudah suku ini dalam menghasilkan berbagai komiditas pangan.
Dalam praktik berladang dan bertani, Suku Badut juga tidak menggunakan sapi atau kerbau untuk mengolah lahan.
Baca juga: Sidang Tahunan MPR, Jokowi Singgung Hal-hal Tabu dan Bangsa yang Tahan Banting
Suku Badut juga melarang keras anjing masuk ke kawasan tempat tinggal mereka dengan alasan menjaga kelestarian alam.
Masyarakat Suku Baduy juga gemar memelihara ayam.