Formula E

7 Fraksi DPRD DKI Bela Mas Anies, Rencana PDIP dan PSI Gulirkan Interpelasi Formula E Terancam Gagal

Hak interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal Formula E yang digulirkan Fraksi PDIP dan PSI tampaknya sulit terealisasi.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI
Peta rencana awal lintasan balap Formula E di Jakarta - Hak interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal Formula E yang digulirkan Fraksi PDIP dan PSI tampaknya sulit terealisasi. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Hak interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal Formula E yang digulirkan Fraksi PDIP dan PSI tampaknya sulit terealisasi.

Pasalnya, mereka baru berhasil mengumpulkan 33 suara anggota DPRD DKI Jakarta.

Padahal, kuorum yang harus terpenuhi untuk menggulirkan hak interpelasi ialah 50 persen + 1 atau 54 suara.

Artinya, Fraksi PDIP dan PSI masih kekurangan 21 suara anggota DPRD DKI Jakarta.

Nasib berjalan atau tidaknya interpelasi ini pun ditentukan dalam rapat paripurna yang akan dihadiri oleh seluruh anggota legislatif Kebon Sirih.

Logo Formula E
Logo Formula E (fiaformulae.com)

Keinginan PDIP dan PSI menggulirkan interpelasi terancam gagal lantaran tujuh fraksi lainnya terang-terangan menolak interpelasi.

Tujuh fraksi itu ialah Fraksi Gerindra, Fraksi PKS, Fraksi Demokrat, Fraksi PAN, Fraksi Golkar, Fraksi NasDem, dan Fraksi PKB-PPP.

Baca juga: Ikut Tanda Tangan Interpelasi Anies, Mantan Staf Ahok Minta Dana Formula E Buat Santunan Anak Yatim

Ketua Fraksi Demokrat Desi Christhyana Sari dengan tegas menolak penggunaan hak interpelasi ini.

Menurutnya, pembahasan soal Formula E ini bisa dilakukan di rapat komisi ataupun pembahasan di Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta.

"Kami Fraksi Demokrat tidak mengikuti interpelasi yang sedang ramai. Ini tidak perlu," ucapnya, Jumat (27/8/2021).

Hal senada turut disampaikan Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Rani Mauliani yang menyebut interpelasi hanya menambah pekerjaan rumah legislatif.

Aspal untuk balap mobil listrik Formula E mulai dipasang di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (22/2/2020).
Aspal untuk balap mobil listrik Formula E mulai dipasang di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (22/2/2020). (KOMPAS.com/Ryana Aryadita Umasugi)

Padahal, masih banyak kewajiban DPRD DKI yang belum terlaksana imbas pandemu Covid-19 yang melanda sejak 2020 lalu.

Pembahasan soal revisi Perda Covid-19 hingga perubahan APBD DKI 2021 pun hingga kini belum selesai dibahas.

"Agenda Rapimgab kemarin tiba-tiba dibatalkan dengan tanpa alasan. Agenda yang dibatalkan ini bisa berpengaruh pada agenda lainnya," ujarnya.

"Kami tetap hormati sikap teman-teman PDIP dan PSI. Namun, Gerindra tidak ikut soal interpelasi," sambungnya.

Baca juga: Anies Cs Tetap Ngotot Gelar Formula E Meski Interpelasi Digulirkan 33 Anggota DPRD

Bahkan, Ketua Fraksi PKB-PPP Hasbiallah Ilyas menilai, usulan interpelasi yang diajukan PDIP dan PSI tidak rasional.

Pemprov DKI justru bakal mengalami kerugian bila tidak menyelenggarakan balap mobil listrik itu.

Untuk itu, ia menyarankan agar mas Anies menjalankan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mencari sponsor untuk menyelenggarakan Formula E.

"Apa yang mau diinterpelasi? Pemprov gelar Formula E, jalankan rekomendasi BPK. Jadi, interpelesi ini tidak jelas. Kami menolak," kata dia.

Menurutnya, penyelenggaraan Formula E ini justru bisa menggerakan roda perekonomian lewat turis lokal hingga mancanegara yang datang ke Jakarta.

"Efeknya pendapatan asli daerah bisa naik. Mudah-mudahan kasus Covid terus turun, bisa segera zona hijau," tuturnya.

Rancangan rute lintasan balap Formula E di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat.
Rancangan rute lintasan balap Formula E di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat. (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Anggota Fraksi NasDem DPRD DKI Ahmad Lukman Jupiter menambahkan, langkah yang diambil PDIP dan PSI ini terkesan terburu-buru.

"Terlalu gegabah, karena persoalan Formula E yang ingin ditanyakan PSI dan PDIP bisa dilakukan dalam forum komisi dan badan di rapat-rapat dewan," kata Jupiter.

Terlebih, saat pembahasan resmi sebelumnya, PDIP dan PSI turut menyetujui Formula E.

"Dalam pembahasan di masing-masing komisi terkait, prosesnya panjang dan sudah disetujui."

"Kok sekarang malah interpelasi," ucapnya kebingungan.

Menurutnya, penyelenggaraan Formula E bisa menjadi momumentum bagi Jakarta bangkit dari keterpurukan usai dibantai badai Covid-19 sejak 2020 lalu.

Baca juga: Ikut Tanda Tangan Interpelasi Anies, Mantan Staf Ahok Minta Dana Formula E Buat Santunan Anak Yatim

"Kita bisa menunjukkan bahwa Indonesia mampu keluar dari wabah Pandemi Covid-19, Jakarta bisa menunjukan mampu mengatasai Covid," tuturnya.

Selain keemlat fraksi tersebut, Fraksi PAN, Golkar, dan PKS sudah lebih dulu menyatakan diri menolak interpelasi terhadap mas Anies.

Ketua Fraksi Golkar Basri Baco pun mengkritik PDIP dan PSI yang sibuk mengurus interpelasi, namun mengabaikan tanggung jawav dewan lainnya.

"Apa enggak ada cara lain? Apa kurang kerjaan? Apa semua kewajiban dewan sudah terlaksana? Kalau interpelasi berapa lama selesainya? Apalagi rakyat lagi nunggu-nunggu bantuan kita," tuturnya, Kamis (26/8/2021) kemarin.

Sebelumnya, Politisi PDIP sekaligus mantan staf Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok, Ima Mahdiah ngotot minta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membatalkan Formula E.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Ima Mahdiah saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020)
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Ima Mahdiah saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020) (TribuJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Dirinya mati-matinya menolak Formula E lantaran kondisi kas daerah yang sedang mengalami defisit imbas pandemi Covid-19.

Menurutnya, anggaran yang tersisa saat ini sebaiknya dimanfaatkan buat kepentingan masyarakat, bukan malah dihamburkan untuk menggelar balap mobil listrik.

“Dengan APBD DKI yang defisit seperti ini, lebih baik buat beberapa anak yatim yang putus sekolah. Mereka tidak bisa melanjutkan kuliah karena orang tua meninggal karena Covid-19,” ucapnya, Kamis (26/2021).

Bersama 32 orang anggota DPRD DKI lainnya, Ima turut menandatangani usulan hak interpelasi terhadap mas Anies.

Wakil Ketua Fraksi PDIP ini pun mendesak mas Anies bijak dalam menggunakan anggaran di tengah kondisi sulit ekonomi seperti saat ini.

Baca juga: Ikut Tanda Tangan Interpelasi Anies, Mantan Staf Ahok Minta Dana Formula E Buat Santunan Anak Yatim

Terlebih, Formula E kata Ima, hanya ajak untuk menaikan pamor Anies dan tak bisa dirasakan manfaatnya oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah.

“Maka dari itu kami mengajukan interpelasi, PDIP ingin agar gubernur lebih bijak, lebih mengatur keuangannya untuk hal yang lebih penting,” ujarnya di gedung DPRD DKI.

“Karena, kalau Formula E hanya sebagai prestis saja, bukan urgent paling utama,” tambahnya menjelaskan.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved