Anggota Polisi Pusing Lalu Kejang Saat Menunggu di Lobi Panti Pijat, Terkuak Riwayat Penyakit
Nyawa anggota polisi tak tertolong setelah mengalami pusing dan kejang-kejang di lobi panti pijat, Kota Makassar. Ini kronologinya.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
Rujiyanto mengungkapkan awalnya Ipda EP mendatangi panti pijat untuk mendapatkan layanan pijat.
Namun saat menunggu di ruang lobi, perwira polisi balok satu itu tiba-tiba mengalami kejang.
"Tiba-tiba mengalami kejang-kejang, mulutnya mengeluarkan busa, sehingga karyawan panti pijat mengantar pria tersebut ke RS Daya untuk mendapat pertolongan," kata Kompol Rujiyanto dalam keterangan tertulisnya.
"Namun saat sampai di RS Daya, nyawa pria tersebut (Ipda EP) tidak tertolong," sambungnya.
Hal senada kata Rujiyanto, diungkapkan salah satu karyawati di panti pijat itu.
Baca juga: Tukang Pijat Berusia 62 Tahun Cabuli Tetangganya yang Masih di Bawah Umur
"Hasil interogasi awal terhadap saksi S (34) karyawan panti pijat, awalnya korban EP datang ke panti pijat siang hari untuk pijat," katanya.
Saat menunggu di ruang lobi, EP mengaku kepalanya pusing.
Tiba-tiba mata korban melotot dan tubuh korban kejang-kejang.

Selain itu, kata Rujiyanto, mulut Ipda EP juga mengeluarkan busa sebelum dilarikan ke rumah sakit.
Rujiyanto membenarkan status pekerjaan EP sebagai anggota Polri yang bertugas di Polres Asmat.
EP bertugas di Polres Asmat, Kepolisian Daerah Papua.
Aparat Polrestabes Makassar terus mendalami penyebab salah satu pengunjung panti pijat di Kota Makassar meninggal dunia.
Baca juga: Bantu Berusaha Ungkap Kematian Ibu dan Anak, Ketua RT Beberkan yang Dilihatnya Saat Penemuan Mayat
Diketahui, almarhum ternyata berasal dari provinsi lain.
Namun apa tujuannya berada di Kota Makassar belum diketahui.
Dari identitas kartu penduduk di TKP, polisi tersebut bernama EP.