Virus Corona di Indonesia
Macet di Puncak Bogor Saat Weekend Kemarin, Jadi Sorotan Jokowi hingga Dibicarakan di Rapat DPR
Kemacetan parah di kawasan Puncak, Bogor yang terjadi pada akhir pekan lalu viral di media sosial.
TRIBUNJAKARTA.COM, CIBINONG - Kemacetan parah di kawasan Puncak, Bogor yang terjadi pada akhir pekan lalu menjadi perbincangan hingga viral di media sosial.
Kemacetan yang terjadi hingga puluhan kilometer itu pun menarik perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku waspada dengan munculnya beberapa kemacetan di kawasan wisata dan rekreasi.
"Presiden mengingatkan ini tidak untuk kemudian lengah. Kemarin hari Sabtu dan Minggu, katanya di (kawasan) Puncak terjadi kemacetan total dan lain-lain, kita khawatir," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Senin (30/8/2021).
Karena itu, dia berharap agar masyarakat tetap bisa menjaga protokol kesehatan yakni di antaranya menggunakan masker dan menjaga jarak.
Sementara untuk vaksinasi, jika belum, Sri Mulyani meminta agar segera melakukannya demi melindungi diri sendiri dan orang lain.
"Pemerintah saat ini akan meningkatkan angka vaksinasi mencapai 2 juta per hari. Pasokan vaksin sudah kita dapatkan relatif cukup banyak," katanya.
Baca juga: Jawaban Anies, Jokowi Lanjutkan Pindah Ibu Kota ke Kaltim: Jakarta Tetap Jadi Markas Segala Jenis
Eks direktur pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, berakhirnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 hingga 4 juga bergantung terhadap penurunan kasus Covid-19.
"Mobilitas kita turun 17 persen, kalau Covid-19 merebak, itu dampaknya sangat dalam (terhadap ekonomi). Sementara dari sisi ritel dan rekreasi drop 13 persen gara-gara PPKM serta grocery dan farmasi dari biasanya positif juga menukik ke bawah," pungkas Sri Mulyani.
Dilansir dari WartaKota, Bupati Bogor Ade Yasin mengungkapkan bakal segera menerapkan kebijakan, sehingga kejadian serupa tidak kembali terulang.
"Pemerintah pusat meminta kami untuk segera mencari solusinya, agar tidak terulang kembali," kata Ade, Senin (30/8/2021).

Untuk mencegah hal itu terulang kembali pada masa PPKM Level 3 saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berlakukan uji coba sistem ganjil genap bagi kendaraan bermotor yang akan masuk ke kawasan Puncak.
"Kita sepakat akan berlakukan sistem ganjil genap di akhir pekan. Namun sementara kita lakukan uji coba dulu sambil kita lakukan sosialisasi kepada masyarakat," ujarnya.
Uji coba ini rencananya dilakukan selama dua pekan, yakni setiap weekend atau hari Jumat, Sabtu dan Minggu.
"Kalau memang hasilnya mengarah kepada kebaikan, tentunya akan kita buat payung hukumnya,” papar Ade.
Baca juga: Viral Mie Rebus Rp 54 Ribu di Puncak Bogor, Penjual Berdalih Bukan Tembak Harga, Ini Katanya
Dia menambahkan sebetulnya kemarin masyarakat itu ke kawasan Puncak hanya untuk sekedar mencari udara segar, dan menikmati pemandangan kebun teh.
"Wisatawan tidak ke hotel, atau ke tempat wisata karena tempat wisata masih tutup, dan dimonitor oleh Satgas Covid-19,” terang Ade.
Menurut Ketua Satgas Covid-19 Kabupatrn Bogor ini masyarakat ramai-ramai mengunjungi kawasan Puncak ketika ada pelonggaran PPKM.
"Ketika ada pelonggaran aturan, biasanya masyarakat menganggapnya apapun sudah diperbolehkan, sehingga akhirnya mereka jalan-jalan ke Puncak," jelas politisi PPP ini. (Tribunnews/WartaKota) (*)