Formula E

Disindir Ahli Nujum, Politisi Gerindra Akui Main Cantik 7 Fraksi Temui Anies Langsung di Rumah Dinas

Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif disindir Ketua Fraksi PDI Perjuangan Gembong Warsono seperti ahli nujum.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
ISTIMEWA/Tangkap layar Instagram Zita Anjani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan perwakilan Anggota DPRD DKI dari 7 fraksi, Jumat (27/8/2021). Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif disindir Ketua Fraksi PDI Perjuangan Gembong Warsono seperti ahli nujum. 

Adi mengatakan rencana hak interpelasi saat ini naik level menjadi persoalan politik. Ia melihat bangunan opini yang dibangun tidak serempak.

Adi mencontohkan sejak awal PSI terlihat seakan-akan Formula E harus dihentikan.

"Tapi statement politisnya Formula E lanjut enggak apa-apa tapi jangan dana APBD," imbuhnya.

Baca juga: Karangan Bunga Hiasi Gedung DPRD DKI Dukung PDIP & PSI Interpelasi Anies yang Ngotot Gelar Formula E

Sementara pernyataan PDIP, kata Adi, hanya bertanya soal Formula E.

Tetapi, lanjutnya, pernyataan PDIP selama ini diawali temuan BPK seolah-olah penyelenggaraan Formula E berpotensi merugikan keuangan daerah.

"Yang menjadi ramai bukan soal bertanya kepada Pak Anies. Mending dananya digunakan untuk warga yang Covid, bukan sesederhana itu," imbuhnya.

"Interpelasi itu adalah hak politik yang cukup istimewa. Kalau itu digunakan orang melihat ingin nangkap burung pakai katapel. Bila interpelasi yang disetujui. Nembak Pak Aies pakai rudal ada tingkat kesalahan yang diasumsikan cukup serius," tambah Adi.

Bila hak interpelasi disetujui, kata Adi, maka akan membuka pintu bagi pengajuan hak lain anggota DPRD DKI Jakarta.

"Kalau ini disetujui, dalam tanda kutip membuka ruang pintu hak lain bermunculan seperti hak angket dan Anies akan dibully," imbuhnya.(TribunJakarta.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved