Komika Coki Pardede Ditangkap Polisi
Tak Bisa Diam Saat Dihadirkan Pakai Baju Tahanan, Coki Pardede: Saya Minta Maaf
Komika Coki Pardede mengenakan kaos bertuliskan tahanan Polres Metro Tangerang Kota, Sabtu (4/9/2021).
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Komika Coki Pardede mengenakan kaos bertuliskan tahanan Polres Metro Tangerang Kota, Sabtu (4/9/2021).
Seperti diketahui, komika asal Medan tersebut dicokok polisi di kediamannya kawasan Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang pada Rabu (1/9/2021) malam.
Ia ditangkap karena tersandung kasus narkoba dengan barang bukti 0,3 gram sabu.
Dari pantauan di Mapolrestro Tangerang Kota, Coki Pardede dihadirkan dalam ungkap kasus yang dilakukan polisi pada Sabtu (4/9/2021) pagi.
Dia dihadirkan bersama dua temannya yakni WL dan RA yang berperan sebagai penyuplai barang haram tersebut kepada Coki Pardede.
Terlihat Coki Pardede sangat tidak diam saat Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus membacakan kronologis penangkapannya.
Beberapa kali Coki menggoyangkan badannya ke kanan dan kiri dan sering kali melirik ke belakang seakan ingin tahu apa yang terjadi.
Bukan hanya itu, dirinya juga beberapa kali menggeleng-gelengkan kepalanya seperti tidak bisa diam walau sesaat.
Baca juga: Cara Tak Lazim Coki Pardede Pakai Sabu, Polisi Ungkap Pengakuan Sang Komika: Lebih Nendang Katanya
Dikesempatan itu, dia meminta maaf atas kesalahan yang diperbuatnya karena sempat mengonsumsi obat-obatan terlarang.
"Saya meminta maaf kepada orang tua saya dulu, kemudian manajemen, dan masyarakat yang menikmati karya saya. Karena sekarang semua harus tertahan ada urusan yang lebih penting," kata Coki di Mapolrestro Tangerang Kota, Sabtu (4/9/2021).
Polres Metro Tangerang Kota menggerebek RA seorang bandar narkotika jenis sabu yang dikonsumsi oleh komika Coki Pardede pada Jumat (3/9/2021) malam.
RA sendiri diamankan ditempat tinggalnya yang berada di Jalan Subandi RT 05/05, Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.
Dari pantauan langsung TribunJakarta.com di lokasi, tempat penggerebekan sangat kumuh alias slum area.

Kawasan tersebut sangat padat penduduk bahkan petugas kepolisian harus berjalan kaki untuk masuk ke kediaman RA.