Orangtua dan Nenek di Gowa Tega Korbankan Mata Bocah 6 Tahun untuk Sebuah Ritual
bocah perempuan berusia enam tahun itu dilukai mata kanannya dalam ritual yang dilakukan oleh orangtua, paman serta kakek neneknya.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM - Aksi sadis keluarga asal Gowa, Sulawesi Selatan terhadap seorang bocah enam tahun membuat geger warga.
Pasalnya, bocah perempuan berusia enam tahun itu dilukai mata kanannya dalam ritual yang dilakukan oleh orangtua, paman serta kakek neneknya.
Diketahui perbuatan sadis itu terjadi di Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
TONTON JUGA
Peristiwa itu terungkap ketika paman korban, Bayu (34) mendengar suara jeritan dari rumah korban setelah pulang dari pemakaman.
Bayu lalu masuk ke dalam rumah dan terkejut melihat korban sedang dalam kondisi terluka di mata kanannya.
Orangtua korban memegangi bagian kepala, sementara kakek dan nenek korban turut membantu memegangi kaki korban.
Diduga mereka sedang melakukan sebuah ritual gaib dengan mengorbankan mata bocah itu.
Melihat keponakannya terluka, Bayu sontak langsung mengevakuasi bocah perempuan itu.
Baca juga: Wafer Berisi Aneka Benda Tajam Nyaris Dimakan Anak-anak, Diduga Dijadikan Sasaran Ritual Tolak Bala
Bayu mengatakan, ibu korban kerap mengaku mendengar bisikan gaib.
Tak hanya itu saja, kata Bayu, orangtua korban juga melakukan ritual di malam tertentu.
"Di rumah itu memang mereka sering gelar ritual aneh seperti pesugihan dan mereka kerap berhalusinasi," ungkap Bayu seperti dikutip dari Kompas.com.
Bayu melanjutkan, ia menduga orangtua korban sedang mendalami ilmu hitam.
"Mungkin orangtua anak ini diluar kesadaran non medis. Jadi orangtuanya seperti memiliki ilmu hitam apa begitu," ujarnya seperti dikutip dari Tribun Timur.
Akibat luka yang dideritanya, bocah perempuan itu akhirnya dibawa ke RSUD Syekh Yusuf Gowa.

Lihat Ada Sesuatu di Mata Korban
Bayu bercerita, orangtua korban sempat pergi ke kuburan sebelum melakukan ritual tersebut.
Sepulang dari kuburan, Bayu menyebut orangtua korban mengaku melihat sesuatu di mata anaknya.
"Yang ini pas kami dari kuburan orangtuanya kan masih belum sadar katanya dia lihat sesuatu di mata anaknya, mereka berusaha mengambil. Mereka berempat (terduga pelaku) menganiaya korban," kata Bayu.
Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman mengatakan pelaku mengaku mendapat bisikan gaib hingga tega melukai mata anaknya sendiri.
"Berdasarkan hasil interogasi dari para tersangka, motifnya ini adalah halusinasi di mana tersangka kerap mendapat bisikan gaib yang mengharuskan melakukan kekerasan kepada korban," ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com.
Ada lima orang yang diamankan polisi.
Baca juga: Fakta Bocah Tewas Jalani Ritual Agar Tak Nakal, Dukun Ternyata Tak Pernah Punya Customer Sebelumnya
Dua orang di antaranya dibawa ke Rumah Sakit Dadi Makassar untuk menjalani pemeriksaan mental.
"Kami telah mengamankan tiga orang dan dua sementara menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Jiwa Dadi Makassar sebab ada dugaan awal gangguan mental namun kami masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan rumah sakit,” ucap Boby.
Dicekoki Air Garam 2 Liter
Bayu menduga kalau korban ritual sadis itu tidak hanya seorang melainkan dua orang.
Dia menyebut ada dua orang kakak beradik yang menjadi korban.
Namun, satu orang korban meninggal dunia karena dicekoki air garam 2 liter.
"Informasinya satu korban yakni kakaknya ini meninggal dunia karena dicekoki air garam 2 liter," jelas Bayu.
"Yang ini pas kami dari kuburan orangtuanya kan masih belum sadar."
Baca juga: Janda Sampai Wanita Bersuami Disikat Juga, Ritual Mandi jadi Modus Ampuh Dukun Cabul Salurkan Hasrat
"Katanya dia lihat sesuatu di mata anaknya, mereka berusaha mengambil."
"Mereka berempat (terduga pelaku) menganiaya korban," bebernya.
Dia menambahkan, tak hanya bapaknya tapi ibu dan pamannya ikut menganiaya korban.
Menurut dia, korban diduga jadi korban pesugihan oleh kerabatnya.
Kata Bayu, ibu korban mengaku mendengar bisikan gaib.
Lalu, pada malam tertentu, dia kerap melakukan ritual aneh.
"Di rumah itu memang mereka sering gelar ritual aneh seperti pesugihan dan mereka kerap berhalusinasi," ungkapnya.
TribunJakarta.com/Tribun Timur/ Kompas.com