Mengatasi Varises dengan Cara Teknik Laser, Simak Penjelasan Dokter
Varises beresiko komplikasi seperti kaki yang membengkak, luka yang tidak kunjung sembuh bahkan hingga serangan jantung.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Varises dapat terjadi karena adanya pelebaran pembuluh darah vena.
Pelebaran ini sebenarnya bisa terjadi pada semua bagian tubuh yang memiliki pembuluh vena.
Namun kebanyakan, varises terjadi pada bagian kaki seseorang.
Pada kasus tertentu, varises juga beresiko komplikasi seperti kaki yang membengkak, luka yang tidak kunjung sembuh bahkan hingga serangan jantung.
Demikian dikatakan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Eka Hospital Cibubur, Dokter Taofan, Sp.JP(K), FIHA, FICA, FACC.
"Varises muncul akibat gangguan di pembuluh darah balik atau vena," kata dia dikutip dalam keterangan pers Eka Hospital, Selasa (7/9/2021).
"Lokasi vena yang terkena dapat terjadi pada superficial yaitu dekat permukaan kulit, deep atau dalam, juga perforator yaitu vena yang menghubungkan vena superfisial dan vena dalam," tambahnya.
Baca juga: Amankah Konsumsi Bawang Putih Tunggal Setiap Hari? Cek Juga Manfaat Luar Biasanya untuk Kesehatan
Saat ini, kata dia ada banyak jenis terapi yang bisa dijalankan dalam mengobati varises.
Jenis terapi tersebut, berbeda-beda tergantung dengan tingkat keparahan, gejala, penyebab, dan lokasinya.
Salah satunya dalam dunia medis, ialah dengan menggunakan teknik Endovenous Laser Treatment (EVLT).
Metode ini merupakan tindakan non bedah atau invasif minimal dengan cara memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah vena yang menyebabkan kolaps dinding vena.
Menurutnya, tindakan ini bisa menyebabkan menutupnya dinding pembuluh darah vena dengan angka keberhasilan mencapai 88% dengan jangka waktu sampai 5 tahun.

"Kondisi ini menghilangkan keluhan nyeri tungkai, kaki bengkak, serta mengurangi risiko luka borok pada kaki untuk jangka waktu lama," imbuhnya.
Tindakan EVLT ini, kata dia dilakukan pada pasien dengan pemeriksaan klinis atau tanda seperti varises, bengkak, dan perubahan warna kulit yang sering diikuti dengan luka borok dan penebalan kulit.
Kondisi seperti ini, disebabkan oleh insufisiensi vena kronik tungkai (IVK) yaitu gangguan katup vena sehingga menimbulkan aliran darah balik yang mengakibatkan tekanan tinggi pada pembuluh darah vena dan gangguan pada sirkulasi darah.
Hal ini yang biasanya akan menimbulkan rasa nyeri atau pegal pada tungkai saat beraktivitas atau saat beristirahat.
Beberapa komplikasi dan efek samping setelah melakukan tindakan EVLT antara lain seperti nyeri, perdarahan kulit, flebitis atau bengkak, kesemutan, penggumpalan darah di vena dalam, hingga hiperpigmentasi atau warna kulit sekitar vena tampak lebih gelap.
Beberapa terapi lanjutan yang bisa dilakukan setelah dilakukannya tindakan EVLT, antara lain seperti pengaturan pola makan dan perubahan pola hidup.
Meliputi penurunan berat badan, posisi kaki diangkat lebih tinggi daripada posisi kepala (jika beristirahat), olahraga untuk memaksimalkan fungsi dan kekuatan otot betis, juga olahraga intensitas sedang untuk meningkatkan sirkulasi darah pasca tindakan EVLT.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Bumbu Dapur Bawang Putih Tenyata Bisa Obati 8 Penyakit Ini
Selain itu, juga dengan penggunaan stocking compression secara rutin dan bertahap dapat mempercepat waktu penyembuhan ulkus/luka borok, serta penggunaan terapi obat sesuai petunjuk dokter.
Pada beberapa kasus, kata dr Taofan juga dapat dilakukannya striping vena dan/atau flebektomi.
Yakni prosedur bedah minor atau invasi minimal ablasi pada vena perforator, atau Subfascial Endoscopic Perforator Surgery (SEPS).