Lapas Tangerang Terbakar

Nelangsa Angel Temui Anaknya yang Bebas Tahun Depan Batal Akibat Kebakaran Lapas Tangerang

Angel diminta datang ke RS Polri Kramat Jati lokasi posko Antemortem dan Postmortem keperluan menyerahkan data DNA  keperluan identifikasi

Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta.com/Bima Putra
Keluarga narapidana korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang mendatangi Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/9/2021). 

Satu perempuan kerabat korban sempat mencoba menghampiri mobil jenazah.

Anggota Polri lalu sigap menghalau agar tidak mengganggu proses evakuasi jenazah ke Instalasi Forensik.

"Tenang bu, tenang dulu," pinta seorang anggota Polri menenangkan perempuan berusia sekitar 30 tahun yang menangis histeris.

Sejumlah anggota Polri dibantu kerabatnya lalu membawa perempuan itu menjauh.

Perempuan tadi lalu dituntun menuju posko postmortem.

Tangisnya tak langsung mereda seektika saat melihat deretan tujuh mobil ambulans dari RSUD Tangerang dan Pusdokkes Polri berjejer.

"Tolong dibantu ini didampingi dan diarahkan ke depan, ke bagian posko antemortem," ujar anggota Polri lain kepada bawahannya.

Baca juga: Sempat Video Call Sebelum Anaknya Tewas Terbakar di Lapas Tangerang, Nursin Bocorkan Kondisi Sel

50 Orang Dilibatkan

Tim DVI mulai mengidentifikasi 41 jenazah korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang dengan menurunkan 50 orang.

Komandan Operasi DVI Kebakaran Lapas Tangerang Kombes Hery mengatakan tim yang menangani proses identifikasi ke-41 jenazah terdiri dari anggota gabungan.

Keluarga korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/9/2021).
Keluarga korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/9/2021). (TribunJakarta.com/Bima Putra)

"Jumlah timnya berapa belum pasti karena baru dibentuk," ujar Hery.

"Tapi jumlahnya lebih dari 50 orang, ini melibatkan berbagai ahli," imbuh dia. 

Mereka terdiri dari ahli forensik DNA, ontodologi, sidik jari.

Sementara anggota lain bertugas mengumpulkan data antemortem dan postmortem untuk kemudian mencocokannya hingga jenazah teridentifikasi.

Tim DVI dimungkinkan tidak hanya diisi anggota Pusdokkes Polri, tapi tenaga kesehatan lain dari sejumlah rumah sakit dan berbagai pihak lain.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved