Polisi Periksa Dukun Telisik Kematian Kakak Bocah Korban Pesugihan di Gowa, Ini Sosoknya
Dijelaskan, saksi dukun tersebut tidak memiliki hubungan dengan keempat pelaku yang telah ditetapkan tersangka, namun hanya tetangga korban.
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA - Polisi terus mendalami kasus penganiayaan yang menimpa AP, bocah perempuan 6 tahun, yang dicungkil matanya oleh orang tua di Gowa, Selatan.
Kini, polisi juga mulai menyelidiki kasus kakak dari AP, DS (22), yang meninggal diduga karena dicekoki air garam 2 liter oleh orang tua untuk ritual pesugihan.
DS meninggal dunia sehari sebelum adik perempuannya AP dianiya oleh orang tuanya.
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Boby Rachman mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian dari DS, kakak dari AP.
"Kami masih melakukan pendalaman dan penyelidkan," bebernya, Rabu (8/9/2021).
Baca juga: Mata Bocah 6 Tahun Terluka jadi Tumbal Ritual Pasugihan, Orang Tua Hingga Kakek Neneknya Terlibat
Selain itu, penyidik juga memeriksa saksi-saksi untuk mengungkap kematian DS.
"Kita akan memeriksa saksi-saksi yang mengetahui, apa penyebab kematian kakak korban," ujarnya.
Dari hasil penyidikan sementara, pihaknya mendapatkan informasi bahwa kakak AP pernah dibawa ke salah satu dukun atau paranormal yang ada disekitar lokasi tempat tinggal kedua orangtuanya.
Baca juga: Kondisi Terkini Mata Bocah Tumbal Pesugihan Orang Tua, Polisi Telisik Keterlibatan 40 Warga
Ia disebut-sebut dibawa untuk berobat kepada dukun itu sehingga, kasus ini akan didalami lebih lanjut.
"Korban Dandy sempat ditangani dukun. Sempat dibawa dukun untuk pengobatan," jelasnya.
Bahkan, kakak korban bernama Dandy itu meninggal dunia diduga usai dicekoki air garam sebanyak 2 liter.
Baca juga: Tega Korbankan Mata Anaknya Diduga Demi Pesugihan, Istri Petani Berteriak di RSJ: Tumbal-tumbal
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Boby Rachman mengatakan penyidik telah memeriksa sembilan saksi untuk kasus penganiayaan terhadap AP.
Empat orang di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka. Keempatnya adalah orang tua korban, Hasniati (43) dan Taufiq (47), Udin Sauddin (44) merupakan paman, dan Barrisi (70) kakek korban.
Paman dan kakek korban ditahan di Rutan Polres Gowa. Sementara, ayah dan ibunda korban dibawa ke ke Rumah Sakit Dadi Makassar untuk menjalani observasi kejiwaan.
Baca juga: Mata Bocah Usia 6 Tahun di Gowa Terancam Cacat, Ibunya Diduga Kanibalisme Saat Ritual Pesugihan

Untuk lima orang saksi lainnya yang telah diperiksa tiga orang berjenis kelamin laki-laki dan dua orang lainya perempuan.
Pemeriksaan kelima saksi-saksi tersebut berlangsung pada Senin hingga Selasa dini hari tadi.
"Ada lima orang saksi kemarin sudah diperiksa dan diambil keterangannya dan akan ada satu saksi lagi akan diambil keterangannya," jelasnya saat ditemui di Mapolres Gowa, Selasa (7/9/2021) malam.
Dia menyebut dari lima orang saksi yang telah diperiksa, satu orang lelaki di antaranya berprofesi sebagai dukun.
"Ada satu saksi memang profesinya bekerja sebagai dukun di Kampung Lembangpanai. Jenis kelaminya laki-laki," bebernya.
Baca juga: Geger Video Pesugihan Berkedok Acara Ultah, Berondong Rela Jadi Tumbal Demi Orangtua
Dijelaskan, saksi dukun tersebut tidak memiliki hubungan dengan keempat pelaku yang telah ditetapkan tersangka, namun hanya tetangga korban.
Menurut dia, korban almarhum DS kakak dari AP sempat menjalani pengobatan dengan sang dukun itu. "Sempat ada kaitanya karena DS ini sempat diobati oleh dukun tersebut," bebernya.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk melakukan pemeriksaan kembali terjadap saksi-saksi yang mengetahui penyebab kematian korban.
Baca juga: Ini Wajah Dukun yang Diduga Sarankan Orangtuga Tenggelamkan Anaknya ke Bak Mandi Hingga Meninggal
Boby menjawab pihaknnya masih mendalami dan menyelidiki soal video sejumlah buah kelapa diduga berkaitan dengan kejadian tersebut.
"Jadi, nanti kami telusuri dulu nanti infokan perkembangan. Jadi kami periksa dulu, saksi-saksi mengetahui, untuk sekarang kami belum bisa simpulkan kelapa itu apakah ada kaitannya dengan tersebut atau tidak," jelasnya.
Melibatkan 40 Warga
Polisi menduga praktik pesugihan di Lembang Panai, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tidak hanya melibatkan keluarga anak enam tahun yang coba dikorbankan matanya.
Ada dugaan puluhan orang terlibat dalam kegiatan perdukunan ini.
"Mereka ada perkumpulannya ada 40 orang, ini masih didalami," kata Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman, Senin (6/9/2021).
Baca juga: Melihat Rawa Lokasi Ritual Mandi Bareng Penghapus Dosa Aliran Hakekok, Dipenuhi Rerumputan Liar
Kapolres Gowa AKBP Tri Goffaruddin menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan terkait kejadian ini.
Ia berharap, dengan terlibatnya perwakilan dari Kementerian Agama peristiwa serupa tidak lagi terulang.
Detik-detik penyelamatan korban
Mata kanan AP, bocah perempuan 6 tahun, terluka diduga karena dianiaya oleh orang tuanya di rumahnya di Kampung Lembangpanai, Kelurahan Gantarang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada Rabu (1/9/2021).
Ayah dan ibu korban tega hendak mencongkel mata kanan korban diduga untuk tumbal ritual pesugihan yang dijalaninya. Bahkan, peristiwa penganiayaan ini juga melibatkan kakek dan paman korban.
Penganiayaan terhadap anak untuk tumbal pesugihan itu dapat dihentikan setelah paman korban, Bayu (34), menolong korban.
Baca juga: Kolor Ijo Gegerkan Binjai Akhirnya Terungkap, Pelaku Akui Kerap Telanjang Masuki Kamar Wanita

Diceritakan Bayu, mulanya ia sedang duduk-duduk di depan rumah korban bersama petugas Bhabinkantibmas Malino sepulang dari makam.
Kemudian, Bayu mendengar suara teriakan di rumah korban sepulang dari makam. Setelah dicek, sumber teriakan itu berasal dari bocah malang tersebut.
Bayu akhirnya masuk ke rumah dan melihat mata kanan korban dalam kondisi terluka.
Sementara, orang tua korban memegangi bagian kepala.
Kakek dan nenek korban turut membantu memegangi kaki si bocah.
Baca juga: Aliran Sesat Muncul di Cianjur: Rambut Dicat Merah, Pakai Nama Raja Dajal dan Iblis
Diduga mereka sedang melakukan sebuah ritual gaib dengan mengorbankan mata bocah itu.
"Kami langsung ambil ini anak untuk dievakuasi," ucap Bayu dikutip Kompas.com, Jumat (3/9/2021).
Sebelum peristiwa nahas itu terjadi, Bayu bercerita orang tua korban sempat pergi ke kuburan.
Sepulang dari kuburan, Bayu menyebut orangtua korban mengaku melihat sesuatu di mata anaknya.
"Yang ini pas kami dari kuburan orangtuanya kan masih belum sadar katanya dia lihat sesuatu di mata anaknya, mereka berusaha mengambil,"
"Mereka berempat (terduga pelaku) menganiaya korban," kata Bayu.
Baca juga: Ritual Mandi Bareng untuk Bersihkan Segala Dosa, Pengikut Hakekok Bawa Keris hingga Kondom
Selain itu Bayu menuturkan, ibu korban mengaku sering mendengar bisikan gaib.
Tak hanya itu saja, kata Bayu, orangtua korban juga melakukan ritual di malam tertentu.
"Di rumah itu memang mereka sering gelar ritual aneh seperti pesugihan dan mereka kerap berhalusinasi," sambungnya.
Bayu melanjutkan, ia menduga orangtua korban sedang mendalami ilmu hitam.
"Mungkin orangtua anak ini diluar kesadaran non medis. Jadi orangtuanya seperti memiliki ilmu hitam apa begitu," ujarnya seperti dikutip dari Tribun Timur.
Kini, bocah malang itu telah dibawa ke RSUD Syekh Yusuf Gowa untuk menjalani perawatan.
(TribunJakarta.com/TribunTimur.com/Kompas.com)