Lapas Tangerang Terbakar

Nyaris Pingsan, Tangis Ana Menuju Lapas Tangerang Hingga Temukan Sang Adik Terluka Bakar 98%

Ana nyaris pingsan saat melihat berita mengenai kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Rabu (8/9/2021). Akhirnya ia temukan keberadaan sang adik.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
Dokumentasi Kementerian Hukum dan HAM
Garis polisi di lokasi musibah kebakaran maut di Lapas Kelas I Tangerang, Rabu (8/9/2021). Ana mengaku nyaris pingsan saat melihat berita mengenai kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang pada Rabu (8/9/2021) dini hari. 

"Mba Ana pulang dulu ya Iwan. Iwan yang kuat," tambah Ana.

Lokasi blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang yang hangus terbakar dilalap si jago merah menewaskan 41 warga binaan pemasyarakatan, Rabu (8/9/2021).
 
 
Lokasi blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang yang hangus terbakar dilalap si jago merah menewaskan 41 warga binaan pemasyarakatan, Rabu (8/9/2021).     (ISTIMEWA)

Iwan kembali merespon dan mengangkat jempol kirinya.

"Jadi interaksinya hanya sebatas itu. Dia merespon dengan angkat jempol kanan dan kiri aja," paparnya.

Keluarga Tak Miliki Firasat

Ana mengaku keluarga, baik ayah dan adik-adik yang lain, tak memiliki firasat apapun terkait kejadian tersebut.

Melalui pesan di Facebook maupun WhatsApp, teman adiknya itu mengatakan selintas teringat Iwan.

"Ya paling firasatnya justru dari teman-temannya aja inbox dan WA saya. Pantesan Mba Ana, saya kepikiran Iwan, kangen Iwan tiba-tiba," sambungnya.

Meski begitu, Ana mengatakan keluarga justru mengingat ucapan Iwan pada bulan Juni 2021 lalu.

Baca juga: Luka Bakar Wanted Korban Lapas Tangerang Capai 98%, Kakak Beri Semangat Berjuang Sembuh: Yang Kuat

Ucapan singkat, namun kerap dilontarkannya kepada pihak keluarga.

"Dia kan dibui sudah dari 2016. Pas Juni kemarin kasih tahu keluarga untuk mengurus surat-surat karena dia bilang sebentar lagi mau pulang," ungkapnya.

"Iwan bentar lagi pulang, tolong dijemput. Maunya langsung ke makam mama (ke Tegal)."

"Iwan nggak mau tinggal di Jakarta maunya di kampung aja, biar deket sama mama."

"Urusin berkas berkas ya," ujar Ana menirukan suara Iwan kala itu.

Lantaran pandemi, kata Ana, pengurusan tersebut harus mundur dari waktu yang ditentukan

Tujuh Napi Alami Luka Berat

Sebanyak tujuh narapidana korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang yang kini menderita luka berat.

Mereka saat ini tengah berjuang bertahan hidup dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang.

Koordinator Humas RSUD Kabupaten Tangerang, Liliek Kholidah, memaparkan ada tiga narapidana luka bakar meninggal dunia pada Kamis (9/9/2021).

Dengan begitu, dari total 10 narapidana luka berat, tersisa 7 orang lagi yang dirawat intensif sejak Rabu (8/9/2021) sampai Jumat (10/9/2021).

Jenazah korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang saat dibawa ke Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati untuk keperluan identifikasi, Jakarta Timur, Rabu (8/9/2021)
Jenazah korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang saat dibawa ke Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati untuk keperluan identifikasi, Jakarta Timur, Rabu (8/9/2021) (TribunJakarta/Bima Putra)

Tiga narapidana luka bakar meninggal dunia setelah sempat mendapat penanganan medis selama 24 jam.

Mereka atas nama Hadiyanto asal Jakarta Utara, Adam Maulana asal Sukabumi dan Timothy asal Kabupaten Tangerang.

Dari ketujuh korban luka berat masih perawatan, yang terparah adalah Iwan Setiawan (27) asal Jakarta Timur.

Lokasi blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang yang hangus terbakar dilalap si jago merah menewaskan 41 warga binaan pemasyarakatan, Rabu (8/9/2021).

Sejak insiden kebakaran maut itu, Iwan langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang.

Iwan masih bertahan hidup hingga sekarang.

Di ruang ICU, Iwan dipasangkan ventilator untuk membantunya bernapas.

Selain itu, Liliek menjelaskan, upaya awal tim dokter untuk menyelamatkan Iwan adalah memberikan cairan infus untuk penanganan dehidrasi.

Baca juga: Jenguk Adik Korban Kebakaran Lapas Tangerang, Ana: Iwan yang Kuat Ya, Kita Mau ke Makam Mama

Setelah itu pasien diberikan obat penopang kinerja jantung.

Jika kondisi stabil dan dinilai memungkinkan, tindakan lainnya adalah operasi.

Iwan dijadwalkan menjalani operasi pada Senin (13/9/2021), karena saat ini kondisinya belum stabil.

"Rencana hari Senin akan dioperasi," kata Liliek melalui apliaksi pesan singkat, Jumat (10/9/2021).

Liliek menjelaskan tentang operasi debridement yang akan dilakukan kepada Iwan.

"Debridement, prosedur pengangkatan jaringan kulit mati (nekrotik) yang terinfeksi untuk membantu penyembuhan luka," jelas Liliek.

Di sisi lain, Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi (HPI) RSUD Kabupaten Tangerang, Hilwani, menjelaskan, parahnya kondisi narapidana yang dirawat lantaran lama terbakar.

Pengakuan salah satu korban, selama satu jam mereka dilalap sijago merah.

"Dari tujuh ini ada kurang lebih ada empat sampai lima yang parah."

"Mereka ini mengalami trauma jalan napas. Mereka lama di dalam itu lebih dari satu jam kalau cerita dari pasien yang bisa diajak komunikasi," kata Hilwani. (Nur Indah Farrah Audina/Jaisy Rahman Tohir)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved