Cerita Dokter Hewan Penjaga Elang di Hutan: Dedikasi Besar tapi Honornya Kalah Sama Buruh di Jakarta
Pekerjaannya memiliki tantangan yang besar sebagai penjaga satwa elang di hutan, tapi honor yang diterima seorang dokter hewan dianggap tak sesuai.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Pekerjaannya memiliki tantangan yang besar sebagai penjaga satwa elang di hutan, tapi honor yang diterima seorang dokter hewan masih kalah besar dengan upah buruh.
Hal itu diceritakan oleh Dokter Septi yang merupakan dokter hewan berstatus honorer di Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Sebagai tenaga honorer di tempatnya bekerja, Septi bertugas untuk menjaga populasi elang sekaligus merawat apabila ada satwa tersebut yang sakit maupun cacat.
Di tengah hutan, Septi terus memonitor kondisi elang-elang yang ada sebelum memastikan kondisi satwa itu apakah siap untuk dilepaskan kembali ke alam liar atau harus berada di penangkaran ini.
Di area itu, kata Septi, terdapat kandang berisi elang yang memang selamanya tinggal disana.
Baca juga: Pak Kades Punya Rumah Bak Istana Kang Dedi: Mau Sukses Kerja Keras Bukan Tidur dan Melamun
"Elang ini di display yaitu elang yang tidak bisa dirilis ke alam karena cacat atau tua," kata Septi kepada rombongan anggota Komisi IV DPR RI yang melakukan kunjungan kerja di area Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak seperti dilansir dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Sabtu (11/9/2021).
Melihat tugasnya dokter Septi yang dirasa cukup berat, salah satu anggota Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi menanyakan gaji yang diterima dokter muda itu.
Mantan Bupati Purwakarta ini pun kaget bahwa ternyata dokter Septi yang berstatus tenaga honorer mendapatkan gajir hanya Rp 3 juta perbulan.

"Ini dokter hewan tiap hari urus elang Jawa honor Rp 3 juta.
Kalau untuk tugas yang berat ini harusnya lebih, minimal Rp 7,5 juta," kata Kang Dedi.
"Masa kalah sama buruh, belu UMR Jakarta," ucap Luluk Nur Hamidah, anggota Komisi IV DPR RI yang juga ikut dalam kunker itu.
Sebagai mitra dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kang Dedi pun meminta KLHK untuk menaikan upah para tenaga teknis yang bertugas dengan penuh tantangan dan dedikasi seperti Septi.
"Dirumusin dong KLHK, taikin dong
Potong kegiatan lain yang enggak begitu penting.
Baca juga: Mudanya Ngaku Temani Bung Karno Bertapa & Ilmu Kebal, Cerita Ki Saji Jadi Hiburan Kang Dedi
Honornya kasihin ke tenaga teknis seperti ini," ujar Kang Dedi.