Formula E

Mas Anies Wajib Melunasi Commitment Fee Formula E Selama 5 Tahun, Jika Tak Bayar Bisa Digugat

Anies diingatkan untuk melunasi kewajiban pembayaran commitment fee selama lima tahun, mulai dari 2019 hingga 2024 mendatang.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui di Balai Kota - Anies diingatkan untuk melunasi kewajiban pembayaran commitment fee selama lima tahun, mulai dari 2019 hingga 2024 mendatang dengan total mencapai Rp122,102 juta poundsterling. 

Adapun uang commitment fee penyelenggaraan Formula E dibayarkan oleh Pemprov DKI menggunakan uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019 dan 2020.

Ajang balap Formula E yang digelar di sekitar Stadion Olimpiade Beijing, China, September 2014.
Ajang balap Formula E yang digelar di sekitar Stadion Olimpiade Beijing, China, September 2014. (ISTIMEWA/Tangkap layar Youtube/Michelin Passion)

Rinciannya, Rp 360 miliar untuk membayar commitment fee Formula E 2020 menggunakan APBD 2019 dan Rp 200 miliar dari APBD 2020 untuk commitment fee penyelenggaraan tahun 2021.

Wakil Ketua Komisi E ini menilai Anies sangat tertutup soal penyelenggaraan balap mobil listrik itu.

Sebab, Anies tak menyinggung masalah pengembalian commitment ini dalam rapat paripurna Perubahan APBD tahun 2020 yang dilaksanakan Jumat (6/11/2020) lalu.

"Acara (balap) tahun 2020 sudah dibatalkan, tapi mengapa tidak tidak ditarik? Anies Baswedan terkesan menghindari persoalan ini," ujarnya.

Ia pun mempertanyakan rencana Anies yang ingin mengalihkan uang tersebut untuk balapan tahun 2021 mendatang.

"Konon uang tersebut mau dialihkan ke tahun 2021, apakah secara aturan itu boleh? Selain itu, kami pernah menanyakan kewajaran angka commitment fee di Jakarta dibandingkan dengan kota-kota lainnya, tapi lagi-lagi Pemprov DKI tidak mau menjawab," kata dia.

Baca juga: Survei: Mayoritas Pemilih Setuju Interpelasi, Elite Partai Dukung Formula E

Bila tetep kekeh menggelar balap Formula E di Jakarta, Anggara meminta Anies tak lagi menggunakan dana dari APBD.

Terlebih, DKI Jakarta saat ini tengah mengalami defisit anggaran imbas pandemi Covid-19.

"Silahkan kalau pak Anies ingin mengadakan lomba balap mobil, tapi jangan pakai APBD. Anggaran sedang defisit, tapi pak Anies ngotot mengadakan Formula E pakai APBD," tuturnya.

"Ada apa sebenarnya? PSI meminta agar BPK melakukan pemeriksaan mendalam terhadap anggaran-anggaran Formula E," sambungnya.


Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved