Pemuda Ini Buat Anggota DPR Geleng Kepala: Kerja Jadi Badut, Ayah Disuruh Ngemis tapi Beristri Dua

Seorang pemuda yang bekerja menjadi pengamen badut membuat anggota DPR RI Dedi Mulyadi geleng kepala.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Kang Dedi Mulyadi Channel
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi kaget saat mendengar pengakuan pemuda yang menjadi pengamen badut lantaran memiliki dua istri. 

Cedera di pinggulnya, lanjut si bapak, diakibatkan jatuh dari motornya.

Kang Dedi tak goyah dengan penjelasan bapak tersebut. Ia tetap meminta untuk berhenti mengemis.

"Bapak kerja yang lain di kampung banyak jangan minta-minta pura-pura cacat," kata Kang Dedi.

"Cacat mah enggak pak, cuman kata tukang urutnya," dalih si bapak.

"Iya tapi bapak pake tongkatnya aja tadi salah," tutur Kang Dedi.

Setelah dinasihati, pengemis tersebut bersalaman dan bersumpah tak akan lagi jadi peminta-minta.

Kepada Kang Dedi, bapak tersebut berjanji bakal beralih menjadi penjual kerang.

"Orang di sana bisa makan ya dagang kerang dagang ikan," tutur bapak tersebut.

"Kerangnya digimanain? Dipikul atau didorong?" tanya Kang Dedi.

"Ya pakai motor keliling," jawab bapak tersebut.

"Serius ya bapak mau berhenti ngemis lalu jualan kerang? Sumpah sama saya, ayo sumpah dulu," tanya Kang Dedi sambil mengajak salaman.

"Iya ayo pak, jualan kerang," tutur pengemis tersebut.

"Sumpah ya pak?" Kalau bapak bohong kaki sebelah patah lagi ya?" tanya Kang Dedi meyakinkan.

"Jangan dikasih selamat dah pokoknya," ucap pengemis tersebut.

Kang Dedi berniat memberikan Rp 500 ribu untuk modal usaha bapak tersebut.

Namun rupanya, bapak tersebut meminta lebih. Ia ingin Kang Dedi memberikan sebuah motor untuk sarananya berdagang kerang.

"Saya mau kasih modal bapak Rp 500 ribu," ucap Kang Dedi.

"Untuk kendaraannya?" tanya si bapak tersebut.

Mendengar perkataannya, Kang Dedi sempat tertawa.

Kang Dedi menarik kembali niat baiknya memberikan modal karena respon bapak tersebut.

"Oh jadi motornya pengen dibeliin? Kan anaknya punya motor," tanya Kang Dedi tertawa.

"Ya kan dipake," jawab si bapak.

"Jadi saya harus memberikan motor juga ke bapak?" tanya Kang Dedi.

"Ya pengennya," ucap pengemis tersebut.

"Waduh, modal Rp 500 ribu plus beli motor. Yowis karena bapak gak punya niat baik, kita suruh angkut ke Satpol PP," kata Kang Dedi.

Bapak tersebut akhirnya diantar ke kantor Satpol PP daerah setempat untuk didata dan membuat surat perjanjian.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved