Hampir Tiap Malam Dinodai Ayah Kandung, Anak Minta Tolong ke Polisi Lewat Video: Tangkap Bapak Saya

Sebuah video memilukan viral di media sosial berisikan permintaan tolong seorang anak.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Upi.com
Ilustrasi pelecehan. Seorang anak diduga korban pelecehan minta tolong ke polisi untuk menangkap ayah kandungnya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sebuah video memilukan viral di media sosial berisikan permintaan tolong seorang anak.

Dalam video tersebut, anak meminta tolong polisi agar menangkap ayah kandungnya.

Pasalnya hampir tiap malam, anak menjadi korban rudapaksa ayah kandungnya tersebut.

Korban merupakan warga Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

Video berdurasi 2 menit tersebut viral di media sosial diunggah salah satu akun.

Baca juga: Bocah SMP Numpang Pakai Toilet Klinik, Rekaman CCTV Buat Dokter dan Perawat Langsung Lapor Polisi

Korban dalam video tersebut mengungkapkan penderitaannya yang setiap malam jadi korban kebejatan ayah kandungnya.

"Assalamualaikum, selamat siang. Saya minta tolong ya pak, biar masalah kasus ini cepat selesai dan cepat diproses secara hukum

Saya atas nama pihak korban dengan nama pelaku ayah kandung saya sendiri IM

Ilustrasi.
Ilustrasi. (Upi.com)

hampir tiap malam melakukan hubungan intim secara pemaksaan, kekerasan dan ancaman," ujar gadis tersebut dalam video.

Lebih lanjut, korban mengaku terpaksa melayani ayah kandungnya lantaran takut.

Sang ayah melakukan aksi tersebut disertai ancaman kepada korban,

Dikatakan korban, ayahnya tak segan menghilangkan nyawanya dan saudaranya.

"Saya minta secepatnya bertindak dan menangkap bapak saya

Bapak saya tidak segan-segan membunuh saya dan saudara saya

Jadi saya minta tolong ya pak. Sekarang posisi kami ada di kebun bukit Puncak Bangelon," katanya.

Baca juga: Bukannya Dibekali Uang, Ayah Kandung Malah Rudapaksa Buah Hatinya yang Mau Merantau ke Jakarta

Berita ini viral di media sosial dan langsung mendapatkan penanganan dari pihak setempat.

Dikutip dari Kompas.com, polisi berhasil menangkap ayah kandung korban.

Kepala Kepolisian Resor Mongondow AKBP Nova Surentu mengonfirmasi penangkapan tersebut.

Ilustrasi pelecehan seksual
Ilustrasi pelecehan. (Kompas.com)

"Iya (sudah ditangkap)," ujarnya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Kamis (16/9/2021).

Dalam komentar postingan tersebut, netizen memuji tindakan cepat yang dilakukan polisi untuk menangis kasus tersebut.

"Terimakasih banyak kepada pihak berwajib. Kami mengapreasiasi tindakan aparat yang merespons dengan cepat," tulis akun Emolya Ag.

Lahiran di klinik

Peristiwa memilukan lainnya terjadi di Jawa Timur.

Siswi SMP asal Banyuwangi, Jawa Timur yang terpaksa melahirkan bayinya di toilet klinik dokter.

Bocah 14 tahun itu hamil dan melahirkan bayi setelah dirudapaksa seorang kakek berusia 60 tahun.

Baca juga: 2 Kali Coba Rudapaksa Wanita Bersuami, Pria 48 Tahun Berdalih Ayah Korban Selingkuhi Istrinya

Setelah melahirkan bayinya, siswi SMP itu membuang bayinya ke dalam sumur.

Aksi membuang bayinya pun terbongkar lewat rekaman CCTV yang dipasang di klinik.

Dikutip dari Suryamalang, dr Neni Destriana, dokter umum yang didatangi pelaku membenarkan kejadian pembuangan bayi di tempatnya.

Ilustrasi melahirkan
Ilustrasi melahirkan (TRIBUNNEWS.COM)

Menurut Neni, pelaku awalnya datang ke kliniknya karena mengeluh sakit di perutnya.

"Saat dilakukan pemeriksaan anak perempuan ini izin ke toilet. Tapi di toilet sangat lama sekitar 20 menit."

"Akhirnya saya dahulukan pasien lain, karena saat itu sedang ramai pasien," katanya dikutip dari SURYAMALANG.COM, Minggu (12/9/2021).

Setelah pasien mulai lenggang, seorang perawat curiga karena melihat banyak bercak darah di toilet.

Bercak tersebut berceceran di lantai hingga pintu keluar bagian belakang bangunan.

Neni pun langsung mecari tahu asal usul bercak darah itu dengan memeriksa rekaman CCTV.

Ternyata, terlihat pelaku masuk ke kamar mandi setelah diperiksa.

Baca juga: Rudapaksa Siswinya Berulang Kali, Pengakuan Guru Ngaji Ini Malah Buat Orangtua Korban Kesal

Setelah hampir 20 menit, remaja perempuan itu pun tampak memegang bayi dan kemudian membuangnya ke tempat sampah.

"Lewat pintu belakang, pasien itu melemparkan bayi itu ke dalam sumur. Ada bercak darah di sekitar sumur."

"Setelah kita lihat ada bayi di dalamnya. Kami langsung lapor polisi," jelas Neni.

Ilustrasi pelecehan.
Ilustrasi pelecehan. (megapolitan.kompas.com)

Pihak kepolisian pun langsung datang ke lokasi dan langsung melakukan penangkapan.

Usut punya usut, rupanya siswi SMP tersebut merupakan korban rudapaksa seorang kakek berinisial S.

S yang merupakan warga Kecamatan Blimbingsari pertama kali merudapaksa korban pada April 2020.

Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi AKP Mustijat Priyambodo mengatakan, rudakpasa dilakukan saat kedua orangtua korban tak ada di rumah.

Agar menuruti hasrta pelaku, korban diimingi-imingi dan diancam hingga ia hamil dan melahirkan.

Diduga korban panik dan membuang bayinya ke dalam sumur.

Kini pihak kepolisan juga telah menangkap S, pelaku rudapaksa remaja di bawah umur tersebut.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved