Lapas Tangerang Terbakar
Cerita Narapidana Selamat dari Kebakaran Lapas Tangerang: Susah Tidur hingga Berhalusinasi
Kebakaran maut di Lapas Kelas 1 Tangerang meninggalkan trauma yang mendalam kepada para narapidana yang selamat.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Kebakaran maut di Lapas Kelas 1 Tangerang meninggalkan trauma yang mendalam kepada para narapidana yang selamat.
Mulai dari susah tidur sampai halusinasi dihampiri rekannya yang tewas terbakar di dalam selnya sendiri karena terjebak.
Sebagaimana diketahui, 49 warga binaan pemasyarakatan (WBP) alias narapidana meninggal akibat kebakaran maut yang melanda Lapas Kelas 1 Tangerang.
Seorang narapidana berinisial P menjelaskan, setelah kejadian yang terjadi pada Rabu (8/9/2021) dirinya jadi susah tidur.
Baca juga: Sepekan Dirawat Akibat Kebakaran, 1 Narapidana Sudah Dikembalikan ke Lapas Tangerang
Tak jarang, ia teringat sederet kejadian kebakaran maut tersebut.
"Cukup butuh juga penanganan dokter seperti ini. Seperti tadi kan ditanya, apa yang dirasa, keluhannya apa ada yang mengganggu. Jadi buat saya butuh, supaya saya bisa mengungkapkan perasaan saya, jadi lebih lega," ungkap napi dari Blok C1 itu dalam keterangannya, Jumat (17/9/2021).

Hal senada juga diungkapkan narapidana kasus narkoba berinisial H.
Dirinya mengaku, pascakejadian cukup mengalami trauma.
Terlebih, ia pernah merasa satu diantara 49 korban korban meninggal yang merupakan temannya, sering menghampiri dirinya di beberapa hari pasca-kejadian.
"Mungkin karena saya kepikiran dan mengingat-ngingat dia, jadi saya merasa dia datang ke saya. Tapi kalau sekarang, yang saya rasa lebih ke ingin suasana yang ramai, tidak mau sepi," cerita H.
Maka dari itu, Dinas Kesehatan Kota Tangerang menggelar trauma healing untuk para narapidana.
Baca juga: Sepekan Dirawat Akibat Kebakaran, 1 Narapidana Sudah Dikembalikan ke Lapas Tangerang
Pelayanan kesehatan jiwa ini diikuti puluhan narapidana khususnya napi blok C, yang melihat langsung amukan si jago merah.
Kepala Bidang P2P, Dinkes Kota Tangerang, Indri Bevy mengungkapkan, program trauma healing digelar sejak Selasa (14/9/2021) hingga Jumat (17/9/2021).
Trauma healing diadakan bersama RSUD Kota Tangerang dan Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI).
Baca juga: LPSK Minta Kasus Kebakaran Lapas Tangerang Diusut Tuntas