"Saya Datang untuk Melindungi Sanggabuana" Tegas Kang Dedi Lihat Alam Dirusak hingga Macan Ngamuk
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menegaskan kedatangannya ke Gunung Sanggabuana untuk menjaga kondisi alam di sana.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menegaskan kedatangannya ke Gunung Sanggabuana untuk menjaga kondisi alam di sana.
Hal itu disampaikan Kang Dedi Mulyadi alias KDM saat menegur warga yang menggunduli hutan hingga menyebabkan macan ngamuk dan menerkam domba ternak.
Kang Dedi berjanji akan mengganti kerugian warga yang dombanya diterkam macan.
Asalkan, warga tak merusak alam di kaki Gunung Sanggabuana.
"Urusan kehidupan bapak saya bantu, tapi urusan alam ini harus bapak jaga.
Baca juga: Kang Dedi Beri Domba ke Warga Sanggabuana, tapi Harus Ikhlas Bila Dimakan Macan: Mereka Butuh Makan
Saya datang untuk melindungi Sanggabuana," tegas Kang Dedi dilansir dari Youtube miliknya, Senin (20/9/2021).
Pasalnya, saat berjalan kaki menelusuri area tempat macan menyerang ternak warga, Kang Dedi melihat area hutan yang digunduli.
Kepada Kang Dedi, warga mengakui itu adalah perbuatannya.

Mereka mengaku menebang pohon di sana untuk menggantinya dengan menanam pisang.
Namun cara mereka ditegur Kang Dedi karena justru merusak alam.
"Jangan ditebang dulu kalau belum ditanam, ini bahaya," tegur KDM dilansir dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Senin (20/9/2021).
Spontan Kang Dedi meyakini inilah yang jadi penyebab macan turun dan marah hingga menyerang ternak domba warga.
Apalagi saat tahu bahwa proses pembabatan hutan dilakukan dengan cara dibakar.
"Ini masalahnya. Dia (macan) marah karena dibabat terus dibakar.
Disangkanya bapak ini gerombolan penganggu makanya dia ingetin turun akhirnya dombanya jadi korban," papar Kang Dedi.
Baca juga: Baru Kali Ini Pedagang Justru Kabur Saat Dipanggil Kang Dedi: Tak Nengok Meski Sudah Diteriaki
Kang Dedi menjelaskan bahwa macan adalah hewan yang memiliki insting dan ingatan kuat serta pendendam.
Dia bisa mengetahui siapa saja orang yang berbuat jahat kepadanya hingga kemudian melakukan balas dendam seperti kasus yang terjadi di kaki Gunung Sanggabuana.
"Urusan kehidupan bapak saya bantu, tapi urusan alam ini harus dijaga.
Akui Salah

Dalam kesempatan itu, warga memang mengakui ini adalah kesalahan mereka.
"Iya makanya saya terima karena kesalahan saya," ujar salah satu warga yang domba ternaknya jadi korban terkaman macan penghuni Gunung Sanggabuana.
Dalam kesempatan itu, Kang Dedi pun meminta warga meminta maaf kepada alam Sanggabuana karena telah merusaknya.
"Minta maaf dulu sama yang punya alam karena meenebang bukan pada waktu dan tempatnya, ini gaboleh sebenarnya," pinta Kang Dedi.
"Emang diakui kesalahan manusia, manusia gudangnya kesalahan," ucap warga mengakui.
Ceritakan Mitos Gunung Sanggabuana
Baca juga: Warga Dengar Bunyi Suling di Gunung Sanggabuana, Kang Dedi Bereaksi; Itu Tempat Kanjeng Prabu
Dalam video sebelumnya, Dedi Mulyadi yang menduduki batu bekas tempat bertapa Prabu Siliwangi di area Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat menjelaskan tentang mitos Gunung Sanggabuana dalam sejarah Kerajaan Pajajaran.
Adapun kedatangan Kang Dedi menyusuri Gunung Sanggabuana, salah satunya untuk melihat kondisi ekosistem dan habitat satwa yang masih tinggal di area tersebut.
Dalam perjalanan itu Kang Dedi melihat sejumlah satwa yang masih mendiami Gunung Sanggabuana, mulai dari elang jawa sampai lutung.
Harimau juga disebut masih mendiami area gunung yang bagi masyarakat Sunda memiliki sejarah cukup panjang ini.

Setelah berjalan kaki cukup lama, Kang Dedi tampak senang ketika menemukan air terjun di area kaki Gunung Sanggabuana.
"Raja-raja dulu pikirannya cerdas-cerdas karena yang dilihatnya seperti ini (air terjun)," kata Kang Dedi sambil membasuh mukanya di air terjun itu, dilansir TribunJakarta.com dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Usai menikmati kesegaran air terjun, Kang Dedi kemudian duduk di sebuah batu besar yang disebutnya bekas tempat bertapa sosok Prabu Siliwangi.
"Prabu Siliwangi dulu disini bertapanya," kata Kang Dedi.
Kang Dedi kemudian menjelaskan mengenai Gunung Sanggabuana dalam sejarah Kerajaan Pajajaran.
Gunung Sanggabuana sendiri secara administratif berada di wilaya Karawang dan Kabupaten Bogor serta berbatasan dengan Purwakarta dan Cianjur.
Baca juga: Lihat Hutan Digunduli, Kang Dedi Yakin Ini Penyebab Macan Serang Ternak Warga: Minta Maaf Sama Alam
"Dulu saya engga kepikiran kalau Kutamanah (Purwakarta) Kuta Tandingan (Karawang) itu benteng pertahanan Pajajaran.
Sekarang saya baru paham itu ada hubungannya
Karena kan ternyata Pakuan Pajajaran itu di Bogor, istananya itu ya istana presiden itu.
Ternyata kan terkoneksi ke Loji (Karawang), Kutamanah, Kuta Tandingan masuk ke Parungbanteng, Bogor ke Taman Buah," beber Kang Dedi.

Salah satu pecinta alam yang ikut rombongan Kang Dedi kemudian menambahkan bahwa di sekitar Sanggabuana memang ada desa yang disebut dulunya tempat menaruh logistik dari sosok Adipati Singaperbangsa.
"Ada Desa Tipar dulu tempat logistik untuk Adipati Singaperbangsa.
Makanya yang bekas prajurit Singaperbangsa itu sering nongol di sini," ujarnya.