Sisi Lain Metropolitan
Melihat dari Dekat Aktivitas di Kampung Starling, Pedagang Kopi Keliling yang Menghiasi Ibu Kota
Deretan termos yang berjejer rapi, masing-masing dituang dengan rebusan air panas. Beberapa mie instan dalam cup dan teh celup ditata di sepeda
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Sinar matahari sore mulai menembus celah-celah sempit di Kampung Starling Senen, Jakarta Pusat.
Seiring dengan suara Azan Ashar menggema di kampung padat itu, para pedagang Starling sibuk menyiapkan barang dagangan.
Sore hari menandakan mereka harus bersiap-siap mengayuh sepeda andalan menyisir jalanan ibukota.
Sepeda mereka yang dikalungi rencengan minuman kemasan terparkir berjejer di sepanjang jalan kampung itu.
Tangan mereka mulai mencucuk es batu di atas sepeda dengan tusukan besi. Es batu diambil dari lemari es yang berderet di tepi Kali Ciliwung.
Deretan termos yang berjejer rapi, masing-masing dituang dengan rebusan air panas. Beberapa mie instan dalam cup dan teh celup ditata di sepeda.
Baca juga: Ekspansi ke Kalimantan, Kopi Kenangan Gelar Promo Beli 1 Gratis 1
Sebagian dari mereka sudah berangkat menggowes dengan peralatan lengkap, sedangkan yang belum masih menyiapkan 'amunisi' bagi pelanggan.
Pemandangan hiruk pikuk itu setiap hari berlangsung di Kampung Starling Senen.
Iwan Sakiman (59), Ketua RT di Kampung Starling bercerita di kampung ini terdapat sekitar 10 agen dan sekitar 400 pedagang starling.
Agen ini merupakan bos yang memodali mereka untuk berdagang.
Misalnya, modal yang diberikan sekitar Rp 1,5 juta. Modal ini untuk biaya seperti minuman kemasan, rokok, es, dan air panas. Nanti modal ini bebas akan diangsur per minggu atau per bulan.

Kebanyakan pedagang starling di sana ialah para pendatang. Mereka berasal dari Kabupaten Sampang, Madura.
Di Jakarta, ada beberapa kampung starling yang besar. Salah satunya berada di kampung ini.
Usung Konsep Masjid Ramah Anak, Masjid Al Falah Cipayung Hadirkan Playground |
![]() |
---|
Masjid Al Falah Cipayung Sediakan Makan Siang Gratis Setiap Hari: Dananya Bersumber dari Jemaah |
![]() |
---|
Masjid Al Falah Cipayung Bagikan Makan Siang Gratis Setiap Hari: Satu Hari Sediakan 300 Porsi |
![]() |
---|
Masa Kecil Kapolsek Tambora: Tak Mampu Beli Mie Instan, Baru Makan di Restoran Saat Masuk Akpol |
![]() |
---|
Cerita Suharti, Gelandangan di Kebayoran Baru Punya Rp 12 Juta: Hasil Jual Tanah dan Sewa Kontrakan |
![]() |
---|