Sisi Lain Metropolitan
Melihat dari Dekat Aktivitas di Kampung Starling, Pedagang Kopi Keliling yang Menghiasi Ibu Kota
Deretan termos yang berjejer rapi, masing-masing dituang dengan rebusan air panas. Beberapa mie instan dalam cup dan teh celup ditata di sepeda
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
Mereka mengadu nasib ke Jakarta, Surabaya, Kalimantan, Sumatera, Papua, hingga Malaysia dan Arab.
"Ketika jadi petani enggak sukses, jadi iseng-iseng lah mereka ke Jakarta. Salah satunya jadi Starling, ungkap pria asal Kabupaten Sampang itu.
Dari berdagang Starling ini, ia mampu menghidupi enak anaknya di kampung.
Pendapat yang sama juga disampaikan Iwan. Menurutnya, banyak orang Madura menjadi pedagang starling karena penghasilan yang terbilang besar.
Sebagai Ketua RT, Iwan juga memiliki tanggung jawab untuk membantu para pedagang yang terjaring satpol pp.
Baca juga: Kapolsek Setiabudi Lerai 2 Pedagang Kopi Keliling yang Cekcok di Jalan
Tak jarang, mereka menjadi mangsa satpol pp lantaran mangkal dan dianggap mengganggu ketertiban kota.
Iwan turun tangan untuk menjemput mereka yang diangkut Satpol PP.
"Saya bukan bos mereka, tapi saya membantu mengkoordinir mereka kalau ditangkep Satpol PP. Seperti menyiapkan Surat Keterangan Domisili atau memberikan masker," tambahnya.
Pandemi Covid-19 turut berdampak kepada para pedagang Starling. Apalagi, ketika diberlakukannya PPKM yang membuat mereka kehilangan banyak pelanggan.
Mereka berharap kondisi ini segera pulih agar roda perekonomian mereka kembali berputar mulus.