Kang Dedi Tak Terima Dianggap Preman Lokal: Tolak Ajakan Makan Malam, Pilih Selesaikan di Lapangan

Hal itu dikatakan Kang Dedi kepada pengusaha cut and fill yang lakukan penjualan tanah ilegal di sebuah proyek perumahan di Purwakarta, Jawa Barat.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Kang Dedi Mulyadi Channel
Kang Dedi tak terima merasa dianggap sebagai preman lokal oleh pengusaha cut and fill yang mengaku ditipu developer perumahan. 

"Itungannya pas pak, giliran actionnya ga ada duitnya seperti yang dibilang bapak.

Kang Dedi menegur sopir truk yang mengangkut tanah dari area proyek perumahan yang tak berizin.
Kang Dedi menegur sopir truk yang mengangkut tanah dari area proyek perumahan yang tak berizin. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

Makanya tanah dijual," kata pengusaha itu kepada Kang Dedi.

"Kecolongan pak.

Saya pikir semuanya tanahnya, tahunya ini doang," sambung dia.

Lantaran tak memiliki kewenangan dalam permasalahan antara pengusaha dan developer, Kang Dedi pun meminta pengusaha itu menyelesaikannya sendiri asalkan tidak ada lagi pelanggaran hukum yang terjadi.

"Gimana saya gabisa cari solusi.

Yang punya kontrak bapak," ujar Kang Dedi dengan gaya bahasanya yang disertai candaan agar suasana tak begitu tegang.

"Atur lah pak, tolong bagaimana. ini susah. Bantu pak," pinta dia.

"Kalau datang kesini tanya-tanya dulu biar enggak ketipu," pesan Kang Dedi kepada pengusaha asal Sumatera Utara itu.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved