Antisipasi Virus Corona di DKI
Ada Temuan Kasus Aktif di SD, Wagub Ariza Dorong Vaksin Covid-19 Bagi Anak Usia di Bawah 12 Tahun
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap, anak-anak usia di bawah 12 tahun bisa segera disuntik vaksin Covid-19.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
Wiku mengatakan, berdasarkan izin penggunaan darurat yang diterbitkan BPOM, vaksin Pfizer sementara ini hanya boleh diberikan kepada anak usia 12-15 tahun dan usia 16 tahun ke atas.
"Vaksin Pfizer layak diberikan kepada anak-anak usia 12 sampai dengan 15 tahun dan orang di atas umur 16 tahun," tutur dia.
Namun demikian, lanjut Wiku, pemerintah akan mengumumkan jika ada perubahan kriteria penerima vaksin Pfizer, menyusul hasil uji klinis fase II/III oleh Pfizer-BioNTech.
"Jika terjadi perubahan kriteria penerima vaksinasi maka pemerintah akan segera memberikan informasi secara aktual kepada publik," kata dia.
Hasil uji klinis vaksin Pfizer untuk anak-anak
Data yang diperoleh dari uji klinis menunjukkan vaksin Pfizer memiliki profil keamanan yang baik dan respons antibodi penetralisir yang kuat, dengan menggunakan rejimen dua dosis 10 mikrogram yang diberikan dalam jarak 21 hari.
Respons antibodi pada peserta yang diberi dosis tersebut sebanding dengan yang tercatat dalam penelitian Pfizer-BioNTech sebelumnya pada orang berusia 16-25 tahun yang divaksin dengan dosis 30 mikrogram.
Jumlah 10 mikrogram, sepertiga dari dosis normal saat ini, dipilih dengan pertimbangan keamanan, tolerabilitas, dan imunogenisitas pada anak-anak usia 5 sampai 11 tahun.
Temuan dari Pfizer ini sekaligus menjadi hasil pertama dalam uji coba vaksin Covid-19 pada kelompok usia anak-anak di bawah 12 tahun.
Wakil presiden senior Pfizer Dr Bill Gruber menyatakan, vaksin tersebut menyebabkan efek samping sementara yang serupa atau lebih sedikit daripada yang dialami oleh remaja. Efek tersebut dapat berupa rasa sakit di lengan, demam, dan nyeri tubuh.
Gruber, yang berspesialisasi dalam perawatan medis anak, mengatakan, perusahaan farmasi ini juga berencana untuk meminta persetujuan pemerintah di Uni Eropa dan Inggris.
Pfizer menyatakan telah mempelajari dosis vaksin tersebut kepada lebih dari 2.200 anak berusia 5-11 tahun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah anak-anak yang lebih muda mengembangkan tingkat antibodi yang sudah terbukti protektif pada remaja dan orang dewasa.