Pemkot Depok Belum Putuskan Kapan Pembelajaran Tatap Muka Digelar

Jika ada sekolah yang melanggar protokol kesehatan, lanjut Imam, Pemkot Depok akan menghentikan kegiatan pembelajaran tatap mukanya.

Editor: Muhammad Zulfikar
Dwi Putra Kesuma/ Tribun Jakarta
Simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) murid kelas 1 di SDN 6 Beji, Kota Depok, Selasa (28/9/2021). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok belum memutuskan kebijakan soal Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Kota Depok.

Hal tersebut disampaikan Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono ketika meninjau kegiatan uji coba PTMT di SMP Negeri 2 Depok pada Rabu (29/9/2021).

Pada kesempatan tersebut, Imam memasuki dua kelas yang dibuka oleh SMP Negeri 2 Depok untuk simulasi kegiatan PTMT dan menyapa guru dan para siswa yang ada di kelas.

"Selamat pagi adik-adik semua, Assalamualaikum saya Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono," sapa Imam.

Imam juga sempat berbincang dengan beberapa siswa yang ada di kelas untuk menanyakan perasaan mereka menjelang PTMT yang akan dilaksanakan di Kota Depok pada Senin (4/10/2021) mendatang.

"Senang nggak masuk sekolah? Udah kangen yah sama temen-temen sekolahnya?" tanya Imam sembari di jawab iya oleh siswa.

Dalam kesempatan yang sama, Imam berharap bahwa uji coba PTMT yang dilaksanakan oleh SMP Negeri 2 Depok ini bisa bertahan dengan baik hingga pelaksanaan PTMT dilakukan.

Baca juga: Wagub DKI: 7 Sekolah Ditutup karena Covid-19 Selama Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

"Mudah-mudahan bisa bertahan dengan baik uji cobanya sehingga kalau ini bagus maka akan kita laksanakan PTMT secara keseluruhan sekolah yang ada baik di SD, SMP maupun SMA,"sebutnya.

Imam menegaskan bahwa dalam pelaksanaan PTMT pihak sekolah harus menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Jika ada sekolah yang melanggar protokol kesehatan, lanjut Imam, Pemkot Depok akan menghentikan kegiatan pembelajaran tatap mukanya.

"Kalau prokesnya gak dijalankan jangan dilaksanakan pembelajaran tatap mukanya. Gak boleh. Harus dengan protokol Covid-19," tegasnya.

Imam menyebutkan, bahwa ada poin poin yang harus ditekankan pada simulasi PTMT.

Pertama adalah tentang memakai masker.

Kedua bahwa siswa didalam kelas yang masuk itu harus diatur supaya tidak terjadi penumpukan di kelas.

"Jadi ganjil genap misalkan nomor absennya bisa dilakukan itu. Kedua makan tolong bawa dari rumah. Hal-hal yang membuka masker itu diharapkan tidak terjadi," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved