Terkuak Bungkus Sosis yang Buat Sungai Cisadane Berwarna Merah, Pemilik Pencucian Sampah Diperiksa
Viral Sungai Cisadane berwarna merah diduga berasal dari Bungkus sosis berbentuk seperti kantong plastik. Polisi periksa pemilik pengolahan sampah.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Pencemaran itu viral setelah direkam oleh warga sekitar dan diunggah ke media sosial pada Sabtu (2/10/2021).
Tercemar Limbah Sosis
Sementara itu DLH Tangsel langsung bereaksi setelah video Sungai Cisadane berwarna merah itu viral di media sosial.
Sejumlah petugasnya dari Bidang Pencegahan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) mengambil sampel cairan dan menginvestigasi muasal cairan merah itu.
Kasi Pengawasan dan Pemantauan pada Bidang PPKL DLH Tangsel, Teddy, mengungkapkan, warna merah pada cairan yang mencemari Sungai Cisadane berasal dari sampah bungkus sosis yang dicuci di pabrik pengolahan limbah bernama UD Hikmah.

"Pembuangan limbah warna merah tadi bersumber pada kegiatan pencucian limbah plastik yang dilakukan oleh UD Hikmah."
"Warna merah tersebut bercampur dengan limbah plastik yang mana limbah plastik tersebut diambil dari pengepul yang limbah plastik tadi bersumber dari makanan sosis," papar Teddy saat dikonfirmasi, Selasa (5/10/2021).
Sampel cairan dan limbah pembuatan sosis itupun dibawa ke laboratorium untuk pengujian jenis kandungan di dalamnya.
"DLH sudah melakukan pengambilan sampel air Sungai Cisadane dan zat pewarna makanan untuk diuji," kata Teddy.
Baca juga: Viral Air di Sungai Cisadane Berubah Jadi Warna Merah Darah, Ternyata Ini Penyebabnya
Teddy juga menambahkan, plastik bungkus sosis itu didapatkan dri pengepul sampah kawasan Parung, Bogor.
Sedangkan, kalau pabrik yang memproduksi itu berada di Serang.
"Dari pengepul di luar wilayah Tangsel. Jadi barang tersebut bersumber dari pengepul ke pengepul."
"Kalau enggak salah (pabriknya) Cikande, Parung pengambilan limbah plastiknya," papar Teddy.
Ikan Menjauh
Danu (38), warga sekitar, mengatakan, cairan berwarna tersebut memang berasal dari pabrik pengolahan limbah, dan rutin dibuang ke Cisadane.