Cerita Kriminal
Ketagihan Belanja Online, Menantu Nekat Kuras Harta Mertua Sampai Buat Rekayasa Perampokan
Lantaran ketagihan belanja online, seorang menantu di Bali nekat menguras harta mertuanya.
NN mengaku sempat merasa curiga karena NKA memiliki baju-baju bagus yang digantung di kamar.
Namun wanita 24 tahun berkilah jika baju tersebut akan ia jual kembali melalui sosial media.
Pihak keluarga juga enggan mempersoalkan hal tersebut, dan memilih untuk diam.
Dengan terungkapnya kasus tersebut, NN mengaku belum sempat mengecek sisa tabungan miliknya.
Ia juga menegaskan tidak akan mencabut laporan tersebut.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk memberikan efek jera pada menantunya.
Karena tak hanya tega mencuri tabungan mertua, ibu muda itu juga tega mencuri tabungan anaknya.
“Saya tidak akan mencabut laporan. Biar dia bisa belajar, dan bisa kebih dewasa dalam bertindak kedepannya,” tegasnya.

Hasul visum tak ada tanda-tanda kekerasan.
Sementara itu Kapolres Bangli, AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan mengatakan, terungkapnya kasus tersebut berdasarkan kecurigaan polisi yang menemukan banyaknya kejanggalan.
Baik kejanggalan di TKP, maupun berdasarkan pengakuan NKA pada hari Jumat (8/10/2021)
“Kejanggalan itu mulai dari hasil visum yang tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Alat-alat yang digunakan pelaku berupa sabit hingga kayu yang tidak ada penyesuaian di TKP,” sebut Kapolres.
Atas temuan tersebut, tim opsnal Polres Bangli pun mencurigai NKA telah merekayasa peristiwa perampokan yang ia alami.
Setelah dilakukan interogasi mendalam, wanita 24 tahun itu akhirnya mengaku bahwa pencurian uang dan perhiasan emas milik mertuanya dilakukan oleh dirinya sendiri.
Ia juga mengaku telah merekayasa peristiwa tersebut seolah-olah dirinya adalah korban.
“Dari keterangan terduga pelaku, uang tunai yang diambil sebesar Rp 26.360.000 digunakan untuk mengganti uang tabungan yang sudah dihabiskan sebelumnya," kata dia.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Menantu di Bali Kuras Tabungan Mertua Tapi Ngaku Dirampok Padahal Uang Habis untuk Belanja Online