Warga Sigap Ceburkan Diri ke Sungai Tolong Siswa, Korban Tewas Ketahuan Usai Tak Kembali ke Sekolah
Warga menceritakan detik-detik terjadinya peristiwa maut susur sungai yang menelan 11 nyawa siswa MTs Harapan Baru.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Warga menceritakan detik-detik terjadinya peristiwa maut susur sungai yang menelan 11 nyawa siswa MTs Harapan Baru.
Kegiatan susur sungai itu dilakukan di Sungai Cileueur di Ciamis pada Jumat (15/10/2021).
Yadi Surya (23) bareng rekannya, Alfian sedang memancing ikan ketika peritiwa nahas itu berlangsung.
Siang menuju sore, Yadi melihat sudah banyak siswa yang berpakaian pramuka di sekitar lokasi kejadian hendak menyebrang sungai.
Yadi mengaku sempat mengingatkan mereka untuk tak meneruskan perjalanan.
Baca juga: Raffi Nagita Anniversary Nikah 7 Tahun, Aldi Taher Ucap Selamat Sambil Tagih Transferan: Jangan Lupa
“Kami sudah ingatkan, teriak-teriak, jangan nyebrang karena batunya licin. Kami sudah larang jangan nyebrang. Dan lagi kalau mereka nyebrang ramai-ramai kan menganggu kami yang lagi mancing," katan Yadi dikutip TribunJakarta.com dari TribunJabar.
Hanya saja, teriakan Yadi dan temannya tak terdengar oleh pembimbing siswa maupun siswanya.
"Tapi teriakan kami tidak digubris, mungkin tidak terdengar. Meski airnya cukup tenang kan cukup berbahaya, batunya licin. Dan hari itukan Jumat,” katanya.
 
Tak berselang lama, guru pembimbing dan muridnya menyebrang sungai tersebut secara ramai-ramai sambil pegangan tangan.
Terlihat di lokasi ruas sungai yang akan diseberangi sudah dipasangi patok dua titik potongan bambu sebagai penanda jalur dangkar yang akan dilalui.
Namun nahasnya ketika sedang menyebrang, ada yang terpeleset hingga tenggelam.
“Tapi saat menyebrang secara beruntun dan berpegangan tangan tersebut ada yang terpleset dan tenggelam, yang lain juga ikut terseret ke arah palung air yang dalam," kata Yadi.
Menyaksikan banyaknya siswa tenggelam, Yadi dan tiga rekannya sigap menceburkan diri untuk menolong.
Yadi mengaku berhasil menyelamatkan lima orang laki-laki kala itu.
“Saya berhasil menyelamatkan 5 orang semuanya laki-laki,"
"Tiga diantaranya adalah guru pembimbing. Ada yang sampai kesurupan, ngomong yang tidak dimengerti,” ungkapnya.
Baca juga: Tangis Abdullah ke Ridwan Kamil Pecah, Harapannya Jenguk Anak Pupus Karena Jadi Korban Susur Sungai
Sementara Alfin, menurut Yadi berhasil penyelamatkan 7 orang siswa.
Rekan Yadi yang lain, Yayan dan Raihan berhasil menyelamatkan masing-masing satu orang.
Namun dari 14 orang yang berhasil mereka selamatkan, dua siswa terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya kritis.
 
“Waktu itu sekitar pukul 15.30. Yang tenggelam itu mereka yang berada di bagian tengah,"
"Yang sudah lolos menyeberang dan yang belum menyeberang, pada naik ke atas tanggul sungai dan kemudian langsung ke sekolah,"
"Termasuk yang berhasil diselamatkan kecuali yang dua yang kondisinya kritis dibawa ke rumah sakit,” ujar Yadi.
Diceritakan Yadi, semula tak terlihat ada masalah lantaran 14 orang sudah berhasil diselamatkan.
Kemungkinan, adanya korban meninggal baru diketahui ketika para siswa kembali ke sekolah.
"Mungkin kemudian di sekolah diabsen siapa ternyata masih banyak yang tidak kembali ke sekolah,"
"Awalnya disebut 8 orang, kemudian berubah lagi jadi 9 bahkan terakhir 11 orang," kata Yadi.
Lantaran masih ada 11 orang yang belum pulang ke sekolah, akhirnya menjelang magrib tim SAR berdatangan ke lokasi melakukan pencarian bersama warga dengan cara menyelam hingga pukul 21.00.
Saat itu, satu persatu siswa yang semula dinyatakan hilang ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di palung sungai dan berhasil dievakuasi.
“Jadi total sebenarnya ada 25 orang yang tenggelam di leuwi, 14 berhasil diselamatkan dan 11 orang ditemukan sudah meninggal,"
"Karena kejadian itu, kami tidak jadi mancingnya,” sambung Yadi.
Baca juga: Farhan Urung Ikut Susur Sungai Lantaran Dengar Perkataan Pemancing, Beruntung Selamat dari Tragedi
Selamat karena teguran pemancing
"Jangan ke sana, tempatnya angker jang," ucap seorang pemancing kepada Farhan (12) salah satu siswa MTs Harapan Baru Ciamis.
Siapa sangka, ucapan tersebut berhasil menyelamatkan Farhan dari tragedi susur sungai yang menewaskan belasan temannya, Jumat (15/10/2021).
Mulanya, Farhan dan temannya hendak menuju lokasi susur sungai di Sungai Cileueur.
Kegiatan itu merupakan acara pramuka yang rutin digelar tiap tahun bagi siswa baru.
Namun di tengah perjalanan, Farhan mendengar teguran dari warga di lokasi yang sedang memancing ikan.
Farhan ingat betul pemancing tersebut memintanya jangan ke lokasi.
"Kata tukang mancing, 'jangan ke sana, tempatnya angker jang'," ujar Farhan menirukan ucapan warga tersebut, Sabtu (16/10/2021) dikutip dari TribunJakarta.com.
Sontak, perkataan tersebut menguatkan firasat tak enak yang sempat dirasakan Farhan.
Hingga akhirnya, Farhan dan seorang temannya memilih menggubris perkataan pemancing dan meninggalkan tempat tersebut.
"Saya berdua pulang ke Kobong,"
"Saat dengar ada kejadian, saya di Kobong tidak tenang, kaget. Malam jam setengah satu bersama bapak saya pulang ke rumah (di Kertahayu)," ucap Farhan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Guru Pembimbing Kesurupan Saat 25 Pelajar MTS Harapan Baru Ciamis Tenggelam dan 11 Meninggal dan Cerita Farhan Selamat dari Tragedi Susur Sungai di Ciamis, Dengarkan Teguran Pemancing dan Kabu

:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/kuasi-korban.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Ilustrasi-polisi-berpangkat-kombes-komisaris-besar.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Canva-dan-KompascomDian-Erika.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/MELEMBEK-SOAL-WHOOSH.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/PURBAYA-BIKIN-JOKOWI-BUNGKAM.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/FERDINAND-KRITIK-JOKOWI-Kereta-Cepat-Jakarta-Bandung-KCJB-alias-Whoosh.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Kabid-Humas-Polda-Metro-Jaya-Brigjen-Ade-Ary-Syam-Indradi-mengatakan-Onad-ditangkap-di-kawasan-Ci.jpg)