Aipda Ambarita Tak Senang Pemuda Ulangi Kata-kata Kuli: Kami Juga Sama yang Penting Lalah

Dalam pemeriksaan itu, kepada Aipda Ambarita, pemuda itu mengaku sebagai kuli dan hendak pulang ke rumah usai main di rumah temannya.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Instagram Raimas Backbone
Aipda Monang Parlindungan Ambarita menemui hal lucu ketika memeriksa seorang pemuda yang mengendarai motor di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada dini hari. 

Dia langsung memborgol tangan remaja itu yang sudah membuatnya terjatuh dari motor.

Dia pun menanyakan alasan remaja itu yang tak mau berhenti meski sudah membuatnya terjatuh dari motor.

"Sampai saya terjatuh terus gamau berhenti kenapa?," tanya Aipda Ambarita dikutip dari Youtube Trans 7, Kamis (21/10/2021).

"Saya takut pak, trauma," jawab remaja itu.

Aipda Ambarita terjatuh akibat ditabrak kawanan pencuri spion mobil yang sedang dikejarnya ketika patroli Raimas Backbone.
Aipda Ambarita terjatuh akibat ditabrak kawanan pencuri spion mobil yang sedang dikejarnya ketika patroli Raimas Backbone. (Youtube Trans 7)

"Kan baju polisi," ujar Aipda Ambarita dengan nada bicaranya yang berat hingga membuat remaja itu ciut.

"Saya trauma aja," ucap si pemuda gemetar.

Menyadari ada yang tak beres dengan remaja itu, Aipda Ambarita kemudian memerintahkan untuk mereka diperiksa.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan interogasi, terungkap bahwa kedua remaja itu merupakan kawanan pencuri spion mobil.

Adapun keberadaan mereka di lokasi pada dini hari itu adalah sedang mencari sasaran spion mobil yang bisa dicuri.

Aipda Ambarita menuturkan, kedua remaja itu sengaja mengenakan atribut ojek online untuk mengelabui orang yang ditemui.

"Supaya yang pada ronda, petugas keamanan atau masyarakat yang belum tidur itu tak pada curiga," kata Ambarita.

Baca juga: Viral Aksi Periksa Paksa Ponsel Remaja, Aipda Ambarita Dinilai Langgar Kode Etik Kepolisian

Sementara itu, lantaran keterangan yang diberikan kedua remaja itu dirasa berbelit, Aipda Ambarita menyusun strategi.

Dia memanggil anak buahnya untuk menyampaikan kepada kedua remaja itu bahwa perbuatan mereka yang membuat Aipda Ambarita terjatuh telah sah untuk ditembak di tempat.

"Bilang sama dia (pelaku) di sana itu, bapak (Aipda Ambarita) sudah jatuh. Itu kau sudah sah ditembak," kata Aipda Ambarita memberikan arahannya kepada anggotanya untuk kemudian disampaikan kepada pelaku.

Hal itu, kata Ambarita, untuk mengetahui lebih dalam mengenai sepak terjang kawanan pencuri spion mobil yang sangat meresahkan masyarakat itu.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved