Pilunya Guru Honorer: Belasan Tahun Mengabdi, Hidupnya Harus Tinggal Bersama Kambing di Gubuk Reyot

Belasan tahun mengabdi mendidik anak-anak untuk mendapatkan ilmu, tapi dia sendiri hidup dengan penuh keterbatasan.

Editor: Elga H Putra
KOMPAS.COM/SUKOCO
Sri Hartuti bersama suaminya di rumahnya yang sangat sederhana berdinding anyaman bamboo dan berlantai tanah. Rumah tersebut bergabung dengan kandang kambing. 

Bantu entaskan buta huruf

Meski dengan kondisi kekurangan, Sri Hartuti tetap melaksanakan kewajibannya sebagai pendidik.

Dia ingin masyarakat di desanya bisa membawa dan menulis.

Sebab, masih banyak warga di desanya yang buta huruf.

Selain itu, banyak anak yang putus sekolah karena kemiskinan.

"Pada awal mengajar di sini, anak kelas 4 SD banyak yang tidak bisa membaca. Saya ingin anak-anak di sini pandai," bebernya, dilansir Kompas.com.

Baca juga: Guru Honorer Segera Bersiap! 2 Hari Lagi Seleksi PPPK Guru Tahap 2 Dibuka, Cek Jadwal Lengkapnya

Berkat usahanya selama ini, banyak muridnya telah melanjutkan pendidikan tinggi hingga menjadi pengusaha sukses.

"Meski keadaan saya begini, saya bangga kalau ada anak didik saya yang tahu lewat di sini menyapa saya."

"Anak didik saya sudah ada yang jadi polisi, pengusaha, dan banyak juga yang kuliah," paparnya.

Camat menangis

Kondisi memprihatinkan Sri Hartuti dan keluarganya sampai membuat Camat Karanganyar, Nur Yudhi M Arifin menangis.

"Saya pertama melihat langsung tanya ke kepala dusun (Kasun), itu rumah apa seperti kandang kambing karena di depannya memang ada kambing," kata Arifin saat ditemui di rumah Sri Hartuti.

Arifin mengaku baru pertama kali menemukan rumah warganya yang sangat tidak layak huni.

"Saya keliling ke sini karena persentase vaksin di kampung sini hanya 14 persen," ucapnya.

Arifin menyebutkan, akan berusaha membantu Sri Hartuti agar bisa hidup lebih layak.

"Saya merasa jadi camat gagal, saya akan berusaha membantu sebisanya," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Guru di Ngawi, Tinggal Bersama Kambing dan Anak Sering Diejek, Camat Sampai Menangis

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved