Cerita Warga Sipil Ikut KSAD Naik Helikopter Tentara AS: Akui Takut dan Grogi sampai Sabuk Lepas
Apa jadinya bila warga sipil berkesempatan ikut KSAD Jenderal Andika Perkasa menaiki helikopter Black Hawk milik Tentara Amerika Serikat, U.S. Army.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Apa jadinya bila warga sipil berkesempatan ikut KSAD Jenderal Andika Perkasa menaiki helikopter Black Hawk milik Tentara Amerika Serikat, U.S. Army.
Apalagi yang berkesempatan menaiki helikopter tentara Amerika Serikat itu adalah orang yang takut dengan ketinggian.
Hal itulah yang dirasakan Wisnu Haryanto.
Demi menjalankan tugasnya, rasa takut akan ketinggian itu mau tak mau dilawan olehnya.
Wisnu adalah kameramen tim 60 Detik Youtube TNI AD yang ditugaskan untuk meliput Jenderal Andika dan tentara AS menaiki helikopter Black Hawk.
Baca juga: Latihan Bersama di Indonesia, Tentara AS Kagum Lihat Kualitas TNI: Prajurit yang Luar Biasa
Hal itu dilakukan di sela kegiatan Garuda Shield ke-15 di Pusat Latihan Tempur Baturaja, Sumatera Selatan.
Dilansir dari Youtube TNI AD, meski berusaha tenang, Wisnu tak mampu menyembunyikan rasa takut dan groginya ketika berada di helikopter.
Apalagi, selain takut ketinggian, dia juga berada di depan Jenderal Andika dan sejumlah tentara AS lainnya di helikopter itu.

Namun berusaha tetap tenang dan fokus dengan pekerjaannya mengambil gambar dari helikopter.
“Ini pengalaman baru buat saya.
Sebelum naik itu tentu perasaan takut itu ada ya, walaupun berusaha santai, berusaha tenang tapi tidak bisa,” ujar Wisnu, dilansir dari Youtube TNI AD, Senin (25/10/2021).
Wisnu mengatakan, kegugupannya memuncak ketika proses pemasangan sabuk pengaman di helikopter.
Dia yang tak mengerti cara memasang sabuk pengaman di helikopter TNI AS itu malah membuat dirinya makin panik.
"Sebelumnya sudah dicek dengan copilot karena saya baru tahu dengan model seat belt seperti itu, yang menurut saya agak bingung di awal.
Baca juga: Sebut Prajurit Indonesia Kelas Dunia, Tentara AS Takjub dengan Kualitas TNI Usai Latihan Bersama
Jadi ketika terpasang itu, saya pencet atau saya ingin kencangkan, nah itu malah lepas semua,” tuturnya.
Meskipun takut akan ketinggian, pengalaman terbang dengan helikopter Black Hawk, membuat Wisnu ingin merasakan kesempatan lainnya, mendokumentasikan kegiatan dari helikopter.
"Sungguh pengalaman yang tidak akan terlupakan.
Saya bisa melawan rasa takut akan ketinggian dan tetap fokus dalam pekerjaan saya mengambil video," ujar dia.
Cerita Tentara Amerika Kaget Terjun Payung di Indonesia
Cerita lucu dan pengalaman baru dirasakan para tentara Amerika Serikat yang melakukan terjun payung di Baturaja, Sumatera Selatan.
Mereka tergabung dalam Latihan Bersama (Latma) Garuda Shield-15/2021 yang melibatkan TNI Angkatan Darat dan US Army.
Salah satu kesatuan yang tergabung dalam Latma Garuda Shield-15/2021 ini adalah dari tim penerjun Amerika Serikat.
Sebelum ke Baturaja, mereka melakukan latihan bersama dengan prajurit Garuda Airborne di North Carolina, Amerika Serikat.
Kini, giliran mereka yang mengunjungi Puslatpur TNI AD di Baturaja, Sumatera Selatan.
Baca juga: Dipercayakan Jenderal Andika Timba Ilmu di AS, Lettu Helda Janji Jaga Kebanggaan dan Kepercayaan TNI
Mereka pun merasakan sensasinya terjun payung di Indonesia.
Charile Company 2325 Assistant Commander, First Sergeant M Stroud mengatakan pemandangan di Baturaja begitu indah, mulai dari pegunungan dan sungai yang terlihat dari ketinggian.
"Ini suatu yang hebat dapat memiliki pengalaman baru tentang wilayah penerjunan.

Sehingga kami dapat mempersiapkan prajuritmu dan melatih mereka lebih baik lagi," ujar Stroud dilansir dari Youtube TNI AD, Rabu (15/9/2021).
"Saya sangat menikmati terjun di wilayah Baturaja," sambung dia.
Namun ada cerita lucu saat Stroud mendarat.
Dia mendarat di area ladang jagung yang berada di sekitar tempat latihan.
"Saya mendarat di ladang jagung.
Kemudian sebagian dari ladang jagung ikut masuk (ke peralatan)," tuturnya.
Baca juga: Anak Buah Jenderal Andika Terjun Payung di Dua Benua, Sensasi Lebih Menantang Dirasakan di Amerika
Selain itu, dirinya juga menghkawatirkan keberadaan ular yang kemungkinan hidup di area sekitar tempat mereka mendarat.
"Saya tumbuh di california saya tidak begitu takut ular.
Namun saya mau memastikan apabila seorang penerjun payung mendarat di daraan dan dia terluka, dia bisa mengerti meminta tolong," paparnya.
Satu lagi yang disebutnya sebagai tantangan tersendiri bagi para tentara AS ini adalah faktor cuaca yang disebutnya begitu panas.

Kendati markas latihan mereka di negaranya juga panas, namun tak ada apa-apanya dibandingkan dengan suhu udara di Baturaja.
"Tingkat kelembapan dan panasnya adalah sebuah tantangan," kata dia.
Cerita Prajurit TNI AD Terjun Payung di AS
Sebelum militer AS terjun payung di Indonesia, prajurit TNI AD lebih dahulu menjajal kemampuan terjun payung di negeri Paman Sam itu.
Satu diantara prajurit TNI AD yang beruntung diutus langsung oleh KSAD Jenderal Andika Perkasa itu adalah Lettu Inf Helda P Setiawan.
Lettu Helda tergabung dalam 100 prajurit Garuda Airborne yang berlatih terjun dengan tentara AS.
Baca juga: Kisah Letda Rizky Satu dari 16 Kowad Jebolan Akmil, Perwira TNI AD yang Ditugaskan Jabat Danton
Lettu Helda mengakui sensasi terjun payung saat dia mengikuti Garuda Airborne di Amerika Serikat itu lebih menantang.
Hal itu dari persiapan penerjunan yang dilakukannya.
Pasalnya, saat masuk ke dalam pesawat, dia belum mengenakan perlengkapan penerjun.
Berbeda dengan yang dilakukannya selama di Indonesia, dimana dia sudah harus mengenakan perlengkapan terjun sebelum naik ke pesawat.

"Kami masuk tidak langsung pakai parasut, kami duduk biasa seperti penumpang pesawat biasa," kata Lettu Helda dilansir dari Youtube TNI AD, Rabu (15/9/2021).
"Sekitar 1,5 jam sebelum penerjunan barulah saya pakai parasut," kata Lettu Helda.
Menurutnya, hal itu jauh lebih mendebarkan ketimbang sudah mengenakan persiapan sejak sebelum naik ke pesawat.
"Disitulah sensasinya karena ada guncangan.
Karena di Indonbesia saya pakai parasut di lapangan atau di bandara, tapi ini di pesawat.
Dengan kondisi pesawat yang tidak stabil dan penuh guncangan, itu sensasinya.
Baca juga: Dulu Cuma Bisa Bayangkan Jadi Perwira, Letda Sofyan Nangis Haru Dilantik Jenderal Andika Perkasa
Ini jadi pengalaman saya," jelas Helda.
Lettu Helda awalnya mengaku tak tahu bahwa dirinya terpilih untuk mengikuti kegiatan Garuda Airborne di Amerika Serikat ini.
"Awalnya saya disuruh tes Bahasa Inggris.
Setelah beberapa bulan kemudian munculah surat perintah kami mewakili Kodam Hasanuddin untuk mengikuti Garuda Airborne," ujar Lettu Helda dilansir TribunJakarta.com dari Youtube TNI AD, Selasa (14/9/2021).
Sebelum diberangkatkan ke Fort Bragg, North Carolina, Amerika Serikat, Letdu Helda lebih dulu digembleng di Markas Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat.
Di sana dia dilatih mengenai teknik dasar penerjunan.