Bentuk Kelamin Bocah di Bekasi Berubah Disebut Gegara Jin, Dibawa ke Klinik dan Buat Dokter Terdiam
Dokter di sebuah klinik di Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi tak bisa menjelaskan apa-apa saat melihat kondisi kelamin bocah bernama Rafly (5).
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM, MUSTIKAJAYA - Dokter di sebuah klinik di Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi tak bisa menjelaskan apa-apa saat melihat kondisi kelamin bocah bernama Rafly (5).
Rafly dilarikan orangtuanya ke klinik, seusai bentuk kelaminnya tiba-tiba mengalami perubahan bentuk.
Peristiwa aneh tapi nyata itu bermula saat Rafly merasa sakit di kelaminnya saat sedang bermain seorang diri di depan warung orangtuanya.
TONTON JUGA
"Kejadian tadi siang sekira jam 11.30 WIB," kata Arman orangtua Rafly kepada TribunJakarta.com, Rabu (3/11/2021).
Mendengar Rafly mengeluh kesakitan, Arman menceritakan istrinya langsung memeriksa sang anak.
Betapa terkejutnya, ibu Rafly saat melihat kelamin anaknya memerah dan seperti sudah tersunat.
"Mamanya membuka celananya, sesudah itunya sendiri warnanya udah merah. Cuma udah ilang ujung itunya (kulit kelamin)," ucap Arman.
Baca juga: Citra Kirana Panik Dengar Bayinya Nangis saat Sunat, Rezky Aditya Tegang: Rasanya Kayak Pas Lamaran
Arman menegaskan padahal saat pagi hari, kelamin anaknya masih seperti biasa.
"Sebelumnya belum pernah disunat, tadi pagi masih utuh (kulit kelamin)," ia menegaskan.
Dia memastikan, sebelum kejadian ini, Rafly tidak pernah mengeluh sakit terutama di kelaminnya
Bahkan saat didapati, ujung kulit kelamin anaknya seperti terpotong.
Bocah tersebut tidak mengeluarkan darah atau semacamnya.
"Enggak keluar darah sama sekali, cuma merah itu aja (di ujung kelaminnya), langsung kita bawa ke Abi Medika untuk diperiksa," ujarnya.
Saat dibawa ke klinik terdekat, pihak dokter terdiam dan tidak bisa menjelaskan apa-apa.
Baca juga: Tebakan Indra Priawan Meleset, Nikita Willy Menangis Bahagia Tahu Jenis Kelamin Anak Pertamanya
Ia hanya memastikan Rafly dalam kondisi baik-baik saja.
"Pas diperiksa dokter katanya enggak kenapa-kenapa," ucap Arman.
"Yang pasti anak saya belum pernah sunat sama sekali, rencana malah abis lebaran nanti," paparnya.
Pantauan TribunJakarta.com, kondisi Rafly terlihat baik-baik saja. Ibunya terlihat mengipasi kemaluan anaknya.
Menurut ibunya, Rafly mengaku tidak merasakan sakit.
Hanya saja dia merasa linu di ujung kemaluan saat terkena sesuatu.
Alhasil, Rafly hanya bisa terbaring di meja depan warung orangtua tanpa mengenakan celana.
Baca juga: Sempat Syok Anaknya Disunat Jin, Ibu di Ciputat Bersyukur: Biaya Sunat Mahal, Ayahnya Baru di PHK
Warga setempat juga penasaran datang melihat kondisi bocah yang disebut disunat jin.
Penjelasan Ilmiah
Dalam istilah kedokteran fenomena tersebut dikenal dengan istilah Paramifosis.
Dr. Arry Rodjani, SpU (K), mengatakan bahwa kelainan genital parafimosis adalah jawaban di balik fenomena anak disunat jin tersebut.
Namun, akibat disinformasi dan tidak keterbukaan orangtua mengenai masalah ini, maka parafimosis kerap dianggap mitos atau sebuah peristiwa medis yang tidak bisa dijelaskan.
"Penting untuk tahu kalau parafimosis adalah jawaban klinis di balik fenomena anak disunat jin."
"Parafimosis yaitu di mana kulit preptium setelah ditarik ke belakang batang penis tidak dapat dikembalikan ke posisi semula ke bagian batang penis sehingga penis menjadi terjepit dan terkesan sudah disunat," jelas Dr. Arry saat seminar media 'Kenali & Pahami Kelainan Genital Pada Anak Laki-laki Sejak Dini' yang diadakan oleh ASRI Urology Center, Hotel Aryaduta Tugu Tani, Jakarta Pusat, Kamis (28/5).
Bila dibiarkan berlanjut, maka parafimosis bisa menyebabkan rasa nyeri, infeksi, serta menimbulkan komplikasi yang tergolong sebagai emergency case.
Meski tergolong sering terjadi pada kelompok usia bayi dan remaja, tapi tidak tertutup kemungkinan parafimosis bisa dialami oleh semua pria di semua usia.
"Kalau pada anak kecil, karena mereka suka iseng memainkan penis dengan menariknya sehingga memicu terjadinya parafimosis,"
"Kasus ini sendiri membutuhkan penanganan khusus dari para ahli," tambah Dr. Arry pada TabloidNova.com .
Ia menambahkan, jika parafimosis adalah kebalikan dari fimosis yang merupakan kondisi di mana kulit yang melingkup kepala penis (glans penis) tidak bisa ditarik ke belakang untuk membuka seluruh bagian kepala penis (kulup, prepuce, preputium, atau foreskin).
Fimosis sendiri merupakan kelainan bawaan sejak lahir (kongenital) maupun didapat saat sudah tumbuh berkembang.
"Bedanya, parafimosis lebih cepat menimbulkan bengkak. Deteksi parafimosis bisa dimulai dari ukuran diameter ujung kulit kulup penis yang lebih kecil dari glans penis," tutupnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/bocah-di-bekasi-disunat-jin.jpg)