Persamaan Calon Panglima TNI dan Kapolri: Pernah Bertugas di Istana Pada Pemerintahan Pertama Jokowi
Di periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo, Jenderal Andika Perkasa dan Jenderal Listyo Sigit Prabowo sama-sama bertugas di istana.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Di periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo, Jenderal Andika Perkasa dan Jenderal Listyo Sigit Prabowo sama-sama bertugas di istana.
Keduanya menjadi dua sosok yang dekat dengan Presiden Jokowi di periode pertama pada tahun 2014 silam.
Kala itu, Andika Perkasa menjabat sebagai Komandam Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).
Sedangkan Listyo Sigit Prabowo menjadi ajudan pribadi Presiden Jokowi.
Tujuh tahun berlalu usai Andika dan Listyo sama-sama bertugas di istana untuk membantu Presiden Jokowi, kini keduanya sudah-sama mengemban jenderal bintang empat.
Baca juga: Sah, Jenderal Andika Perkasa Resmi Dipilih Jokowi Jadi Calon Panglima TNI Gantikan Marsekal Hadi
Beberapa hari lagi bahkan keduanya akan menjadi orang nomor satu di institusi mereka masing-masing yakni TNI-Polri.
Hal itu setelah Presiden Jokowi resmi mengajukan nama KSAD Jenderal Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki usia pensiun.
Surat dari Jokowi perihal penunjukan Jenderal Andika sebagai calon tunggal Panglima TNI telah dikirim melalui Mensesneg kepada pimpinan DPR RI.

Jenderal Andika hanya tinggal melakukan uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR sebelum diserahkan kepada Presiden Jokowi untuk dilantik sebagai Panglima TNI jika dia dinyatakan lolos.
Berikut ini karir Jenderal Andika dan Jenderal Listyo sejak keduanya bertugas 'menjaga' Presiden Jokowi di periode pertamanya hingga saat ini bakal memegang pucuk kepemimpinan TNI-Polri.
Jenderal Andika; Mantan Danpaspamres Jokowi
Karier Andika makin moncer sejak Joko Widodo dan Jusuf Kalla resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden.
Hanya dua hari setelah Jokowi-JK dilantik, Andika ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Pangkatnya naik menjadi mayor jenderal.
Dua tahun ia mengawal Presiden Jokowi, pada 2016 Andika diangkat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura.
Jabatan itu ia emban kurang lebih selama dua tahun.
Baca juga: Ucapan Prajurit TNI Ngajak Ngopi Tentara AS Buat Jenderal Andika Terpingkal, Ini yang Dikatakan
Pada 2018, dia diangkat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad).
Pangkatnya dinaikkan menjadi letnan jenderal.
Tak menunggu waktu lama, Andika kemudian dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Ia menggantikan Letjen Eddy Rahmayadi yang mundur untuk maju pada pemilu gubernur Sumatera Utara.

Selanjutnya pada November 2018, menantu mantan Kepala BIN Hendropriyono itu dilantik Jokowi sebagai KSAD.
Ia dilantik lewat keputusan Presiden Nomor 97/TNI Tahun 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan KSAD, yang ditetapkan 22 November 2018.
Saat ini, Jenderal Andika dipilih Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Panglima TNI.
Karir Jenderal Andika
Andika Perkasa lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964.
Ia adalah lulusan Akademi Militer 1987.
Baca juga: Di Depan Jenderal Andika, Ade Rai Ingatkan Prajurit TNI Agar Tak Obesitas: Tak Cukup Hanya Olahraga
Setelah lulus dari akademi militer, Andika langsung bergabung dengan jajaran korps baret merah, Kopassus.
Kariernya dimulai sebagai komandan peleton hingga berangsur-angsur naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991), Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998).
Pada 2002, Andika diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus. Kembali bertugas dalam waktu singkat, ia kemudian dimutasi menjadi Kepala Seksi Korem 051/WKT Dam Jaya.
Belum genap setahun, ia dimutasi dan menjabat sebagai Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

Selama bertugas, Andika banyak menghabiskan waktunya untuk pendidikan.
Dalam kurun waktu 2003 hingga 2011, lulusan S-1 sarjana ekonomi dalam negeri itu berada di Washington DC, Amerika Serikat, untuk memperoleh pendidikan militer.
Ia meraih tiga gelar S-2 (MA, MSc, MPhil) dan satu gelar S-3 (PhD) dari The George Washington University, National Defense University, Norwich University, dan Harvard University.
Pada 8 November 2013, Andika diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat. Pangkatnya pun dinaikkan menjadi brigadir jenderal sebelum dia kemudian ditugaskan sebagai Danpaspampres.
Jenderal Listyo; Mantan Ajudan Jokowi
Listyo Sigit merupakan satu di antara perwira yang dekat dengan Jokowi.
Kedekatan keduanya terjalin saat Listyo Sigit menjabat sebagai Kapolresta Solo di mana Jokowi menjadi wali kotanya.
Saat menjabat sebagai Kapolresta Solo, Listyo Sigit pernah menangani kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton.
Maka, saat Jokowi terpilih menjadi presiden pada 2014, Listyo diangkat sebagai ajudan presiden.
Baca juga: Kapolri Tawarkan 57 Eks Pegawai KPK Jadi ASN, Novel Baswedan: Akan Kami Pertimbangkan
Saat itu, Kapolri Jenderal (Purn) Sutarman mengajukan empat nama sebagai calon ajudan dan Jokowi langsung menunjuk Listyo Sigit.
Jokowi memilih orang yang pernah "dekat" dengannya untuk memastikan kerjanya berjalan optimal.
Dua tahun menjadi ajudan Jokowi, Listyo Sigit dimutasi menjadi Kapolda Banten dan mendapat kenaikan pangkat menjadi brigadir jenderal.
Setelah itu, ia mendapat promosi sebagai Kepala Divisi (Kadiv Propam) pada 2018 dan resmi menyandang pangkat bintang dua atau inspektur jenderal.

Kemudian, Listyo ditunjuk sebagai Kabareskrim oleh Idham Azis pada 6 Desember 2019.
Penunjukan itu dilakukan setelah jabatan tersebut kosong selama lebih dari sebulan sejak Jenderal (Pol) Idham Azis dilantik sebagai Kapolri pada 1 November 2019.
Usai Idham Azis pensiun, Listyo kemudian dipilih Jokowi sebagai Kapolri dan dilantik pada 21 Januari 2021.
Hal itu menjadikan Listyo sebagai Kapolri dengan usia termuda.
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu melongkapi beberapa jenderal senior di atasnya. (TRIBUNJAKARTA/TRIBUNNEWS/KOMPAS)