Pengalaman Berbicara, Terungkap Alasan Dedi Mulyadi Selalu Belikan Sikat Gigi Saat Bantu Orang
Ada satu barang yang selalu diberikan Anggota DPR RI Dedi Mulyadi saat dia membelikan barang kepada orang lain yang membutuhkan.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Ada satu barang yang selalu diberikan Anggota DPR RI Dedi Mulyadi saat dia membelikan barang kepada orang lain yang membutuhkan.
Hal itu diucapkan Kang Dedi saat dia mengantarkan remaja putri penjual kacang kedelai dan tutut untuk membeli sembako di sebuah agen kelontong.
Saat itu, Kang Dedi membelikan sembako untuk remaja itu mulai dari beras, telur, sarden hingga alat mandi.
Kang Dedi mengajak penjual kacang kedelai itu karena dia mengaku terenyuh melihat perjuangan sang remaja.
Remaja itu bernama Siti yang mengajak adiknya yang berusia 6 tahun.
Baca juga: Usia 78 Tahun Masih Energik dan Sehat, Lansia Ini Cerita ke Dedi Mulyadi Pernah 11 Kali Menikah
Satu adiknya lagi yang masih duduk di kelas 5 SD meski sempat berhenti selama dua tahun karena tak ada biaya juga ikut berjualan di tempat lain.
Setiap harinya, remaja putri berusia 16 tahun itu berkeliling untuk menjajakan dagangan kacang kedelai dan tutut.
Dia melakukan itu demi menggantikan tugas bapaknya yang alami cedera parah akibat kecelakaan motor.

Sedangkan sang ibu harus merawat bayi dari kakak Siti yang sudah meninggal.
Setiap harinya, rata-rata Siti dan adik-adiknya mendapatkan uang Rp 400-500 ribu dari berjualan kacang kedelai dan tutut.
Untuk kacang kedelai dia menjualnya Rp 3.000 per ikat, sedangkan tutut Rp 5.000 per plastiknya.
"Kacang kedelainya ada yang ngirim, pesan 50 kg Rp 200 ribu," kata Siti.
"Nanti uangnya buat beli beras di rumah," tambah remaja asal Cipeundeuy, Bandung Barat itu dilansir dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Minggu (14/11/2021).
Salut melihat perjuangan Siti untuk mengambil alih tugas sang bapak menjadi tulang punggung keluarga di usianya yang masih remaja, Kang Dedi menawarkan remaja itu untuk membuka usaha warung kelontong.
Baca juga: Tolak Tumpangan Dedi Mulyadi, Kakek Pilih Ke Cikampek Naik Sepeda Sembari Cari Ceceran Sisa Padi
"Jualan buka warung dirumah kira-kira laku ga," tanya Kang Dedi.
Selanjutnya, Kang Dedi pun mengajak Siti dan adiknya untuk membeli sembako dan keperluan sehari-hari remaja itu.
Selalu Belikan Sikat Gigi
Selain sembako, yang dibeli Kang Dedi untuk Siti dan keluarganya ialah peralatan mandi.

Kang Dedi juga membelikan sikat gigi.
Dia pun membeberkan alasannya mengapa selalu memberikan sikat gigi saat membelikan kebutuhan pokok untuk orang yang dibantunya.
"Kenapa saya selalu belikan sikat gigi.
Karena saya tahu banyak orang yang tdk punya kemampuan ekonomi sikat giginya gapernah ganti," tutur Kang Dedi.
Kang Dedi berkata demikian lantaran mengalaminya sendiri di masa lampau.
"Kenapa saya tahu karena kan saya pengalaman hidup belangsak," ujar mantan Bupatin Purwakarta itu.
Baca juga: Dedi Mulyadi Iri Lihat Pasangan Pemulung Tidur Nyenyak di Jalanan: Syaratnya Memang Harus Lelah
Cerita Lainnya; Dedi Mulyadi Cerita Masa Susah
Beberapa waktu sebelumnya, saat mendengarkan perjuangan anak mendiang pengendara ojek online (ojol) hingga jadi aparatur sipil negara (ASN), Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengakui kisah hidup yang dilaluinya semasa muda jauh lebih sulit.
Ayah dari perempuan bernama Eni yang diajak berbincang Kang Dedi itu baru saja meninggal karena tertimpa pohon tumbang.
Kang Dedi yang saat itu menolong orangtua Eni kemudian mengajak Eni dan ibunya datang ke rumah.
Di sana, Eni dan ibunya bercerita bagaimana perjuangan keluarganya untuk hidup dan bersekolah.
Kang Dedi mengaku salut dengan perjuangan Eni yang sejak kecil sudah rajin membantu orangtua hingga akhirnya kini bisa menjadi seorang ASN sebagai penyuluh Dinas Pertanian.
Baca juga: Tolak Tumpangan Dedi Mulyadi, Kakek Pilih Ke Cikampek Naik Sepeda Sembari Cari Ceceran Sisa Padi
Kang Dedi menyebut salah satu kesuksesan Eni hingga bisa menjadi ASN di usia 23 tahun karena doa orangtua, terutama sang ibu.
"Kekuatan utama dalam sebuah keluarga adalah ibu.
Jadi kalau ibunya sangat kuat dalam doa dan usahanya, nahkan kepedihan bisa mengantar kepada keberhasilan," ujar Kang Dedi dilansir dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Rabu (10/11/2021).

Sama-sama Pernah Susah
Dalam kesempatan itu, Kang Dedi menanyakan perjuangan dan kesulitan terberat yang pernah dialami Eni selama hidupnya.
Saat itu Eni menyebut sudah berjualan membantu keluarga sejak masih SD.
"Pernah jualan cilok, pernah juga jualan bala-bala.
Pas SMP jualan ES," kata Eni.
Kang Dedi kemudian menyebut bahwa apa yang dialami dirinya saat muda jauh lebih susah daripada itu.
Baca juga: Usai Pernikakannya Viral, Hansip Sabel Dapat Hadiah Lagi dari Dedi Mulyadi: Jadi Tambah Bergairah
Mantan Bupati Purwakarta itu mengaku sempat tiga hari tak bisa makan karena tak ada uang.
"Pernah ga makan tiga hari?
Saya pernah gak makan tiga hari tiga malam. Ga makan karena gapunya uang," ujar Kang Dedi,
Kang Dedi pun bercerita mengenai perjuangan semasa sekolah hingga kuliah dulu kepada Eni dan ibunya.
"Saya SMP jualan es, jualan layan-layang, jualan ager.
SMA jadi tukang juru foto dan tukang ojek.
Kuliah jadi tukang beras, bala-bala, gorengan.
Kuliah jalan kaki, balik bareng temen saya yang sudah kerja dengan harapan dijajanin bakso," papar Kang Dedi.
