Jenderal Andika Perkasa dan Listyo Sigit: Pernah Bersama Tugas di Istana, Kini Pimpin TNI - Polri
Jenderal Andika Perkasa dan Jenderal Listyo Sigit Prabowo merupakan dua perwira tinggi yang karirnya moncer di era Presiden Joko Widodo.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Jenderal Andika Perkasa dan Jenderal Listyo Sigit Prabowo merupakan dua perwira tinggi yang karirnya moncer di era Presiden Joko Widodo.
Keduanya sempat sama-sama tugas di Istana pada periode pertama Presiden Jokowi.
Dan saat ini Jenderal Andika dan Jenderal Listyo sama-sama dipercaya menjadi pimpinan tertinggi di TNI - Polri.
Hal itu setelah Jenderal Andika resmi dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara pada Rabu (17/11/2021).
Jenderal Andika menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki usia pensiun.
Baca juga: Hari ini Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Dilantik di Istana Negara, Simak Live Streamingnya
Karir Jenderal Andika dan Jenderal Listyo di Era Jokowi
Di periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi, Jenderal Andika dan Jenderal Listyo menjadi dua sosok yang dekat dengan Presiden Jokowi.
Kala itu, Andika Perkasa menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).

Sedangkan Listyo Sigit Prabowo menjadi ajudan pribadi Presiden Jokowi.
Tujuh tahun berlalu usai Andika dan Listyo sama-sama bertugas di istana untuk membantu Presiden Jokowi, kini keduanya sudah-sama mengemban jenderal bintang empat.
Karier Andika makin moncer sejak Joko Widodo dan Jusuf Kalla resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden.
Hanya dua hari setelah Jokowi-JK dilantik, Andika ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Pangkatnya naik menjadi mayor jenderal.
Dua tahun ia mengawal Presiden Jokowi, pada 2016 Andika diangkat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura.
Jabatan itu ia emban kurang lebih selama dua tahun.
Baca juga: Kala Jenderal Andika Perkasa Beri Tugas Khusus kepada Prajuritnya yang Tertembak di Papua
Pada 2018, dia diangkat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad).
Pangkatnya dinaikkan menjadi letnan jenderal.
Tak menunggu waktu lama, Andika kemudian dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Ia menggantikan Letjen Eddy Rahmayadi yang mundur untuk maju pada pemilu gubernur Sumatera Utara.

Selanjutnya pada November 2018, menantu mantan Kepala BIN Hendropriyono itu dilantik Jokowi sebagai KSAD.
Ia dilantik lewat keputusan Presiden Nomor 97/TNI Tahun 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan KSAD, yang ditetapkan 22 November 2018.
Sementara itu, Listyo Sigit merupakan satu di antara perwira yang dekat dengan Jokowi.
Kedekatan keduanya terjalin saat Listyo Sigit menjabat sebagai Kapolresta Solo di mana Jokowi menjadi wali kotanya.
Saat menjabat sebagai Kapolresta Solo, Listyo Sigit pernah menangani kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton.
Maka, saat Jokowi terpilih menjadi presiden pada 2014, Listyo diangkat sebagai ajudan presiden.
Baca juga: Tentara Harus Loyal, Respon KASAL Saat Tahu Jokowi Pilih Jenderal Andika Jadi Panglima TNI
Saat itu, Kapolri Jenderal (Purn) Sutarman mengajukan empat nama sebagai calon ajudan dan Jokowi langsung menunjuk Listyo Sigit.
Jokowi memilih orang yang pernah "dekat" dengannya untuk memastikan kerjanya berjalan optimal.
Dua tahun menjadi ajudan Jokowi, Listyo Sigit dimutasi menjadi Kapolda Banten dan mendapat kenaikan pangkat menjadi brigadir jenderal.
Setelah itu, ia mendapat promosi sebagai Kepala Divisi (Kadiv Propam) pada 2018 dan resmi menyandang pangkat bintang dua atau inspektur jenderal.
Kemudian, Listyo ditunjuk sebagai Kabareskrim oleh Idham Azis pada 6 Desember 2019.

Penunjukan itu dilakukan setelah jabatan tersebut kosong selama lebih dari sebulan sejak Jenderal (Pol) Idham Azis dilantik sebagai Kapolri pada 1 November 2019.
Usai Idham Azis pensiun, Listyo kemudian dipilih Jokowi sebagai Kapolri dan dilantik pada 21 Januari 2021.
Hal itu menjadikan Listyo sebagai Kapolri dengan usia termuda.
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu melongkapi beberapa jenderal senior di atasnya.