Cerita Kriminal
Kejinya Guru Kursus Nodai 14 Bocah Laki-laki di Lenteng Agung, Korban Ada yang Dinodai Belasan Kali
Pencabulan yang dilakukan pelaku pedofil berinisial FM (29) di Lenteng Agung perbuatan keji. Ada korban yang dicabuli sampai 15 kali.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah menyebut pencabulan yang dilakukan pelaku pedofil berinisial FM (29) merupakan perbuatan keji.
Bukan hanya soal jumlah korban yang mencapai 14 bocah laki-laki. Tetapi juga cara pelaku saat mencabuli para korbannya.
Bahkan, salah satu korban dicabuli hingga 15 kali.
FM diketahui merupakan seorang pengajar freelance. Ia mengajar bahasa Inggris di salah satu tempat kursus.
Baca juga: Pergoki Rekannya Nodai Bocah Perempuan, Kakek Arnold Malah Terinspirasi dan Lakukan Aksi Serupa
Azis mengungkapkan, pelaku meminta korban untuk melakukan oral dan anal seks.
Para korbannya dibujuk dengan cara diberikan uang dan voucher top up game online.
"Beberapa kali atau sering pelaku juga mengajak para korban untuk melihat video porno aktivitas sodomi kepada para korban," ungkap Azis.
Baca juga: Miris, Kakek Arnold dan Jamaludin Nodai 7 Anak di Bawah Umur di Pancoran Buntu
"Sempat ketika pelaku melakukan kegiatan pencabulan tersebut itu ada anak kecil yang diminta menelan sperma dari pelaku. Bahkan ada juga beberapa anak kecil yang diminta untuk saling melakukan (berhubungan) di hadapan dia," tambahnya.
FM melakukan pencabulan itu selama sekitar satu tahun sejak Desember 2020 hingga November 2021.
Azis mengatakan, para korban pencabulan ini berstatus pelajar SD yang berusia antara 7 hingga 11 tahun.

Pelaku dan para korbannya saling mengenal dan tinggal di lingkungan yang sama di kawasan Lenteng Agung.
FM mencabuli seluruh korban di tempat tinggalnya. Padahal, pelaku masih tinggal bersama orangtuanya.
"Korban dan pelaku awal mula bertemu di tempat bermain game online. Pelaku dan korban punya hobi game online, dari sini korban berinteraksi untuk perbuatan cabul itu terjadi," ujar Azis.
Baca juga: Supaya Korban Tak Melapor, Guru Ngaji Cabul di Muara Baru Sering Beri Uang dan Pakaian
Kasus ini terungkap setelah satu korban bercerita kepada orangtuanya perihal pelecehan seksual yang dialami.