UMR
Komentar Wagub DKI Jakarta Soal UMR 2022 Diprediksi Naik Tipis, Ini Kenaikan UMP Provinsi Lainnya
upah minimum regional ( UMR) atau upah minimum provinsi ( UMP) DKI Jakarta bakal naik tipis, ini kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Lalu UMP tahun 2022 terendah di Jawa Tengah sebesar Rp 1.813.011.
Baca juga: Info Lowongan Kerja BUMN, PT Nindya Karya Buka Beberapa Posisi untuk D3 hingga S1 Segala Jurusan
Kemnaker juga menghitung, ada 4 provinsi yang nilai UMP tahun 2021 lebih tinggi dari batas atas upah minimum.
Walhasil, UMP tahun 2022 di 4 provinsi itu tidak naik atau masih sama dengan upah minimum tahun 2021.
Keempat provinsi tersebut adalah Sumatera Selatan dengan UMP tahun 2022 Rp 3.144.446.
Lalu Sulawesi Utara dengan UMP tahun 2022 Rp 3.310.723. Kemudian, Sulawesi Selatan dengan UMP tahun 2022 Rp 3.165.876.
Sulawesi Barat dengan UMP tahun 2022 Rp 2.678.863.
Baca juga: Jika UMP DKI Jakarta Jadi Rp5,3 Juta, Bagaimana dengan UMR Bekasi hingga UMK Bogor?
Berikut daftar UMP/UMK tahun 2022 yang sudah diketahui besaran nilainya:
- UMP 2022 DKI Jakarta Rp 4.453.724.
- UMP 2022 Jawa Tengah sebesar Rp 1.813.011
- UMP 2022 Sumatera Selatan Rp 3.144.446
- UMP 2022 Sulawesi Utara Rp 3.310.723
- UMP 2022 Sulawesi Selatan Rp 3.165.876
- UMP 2022 Sulawesi Barat Rp 2.678.863.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Bungkam
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria masih bungkam soal kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI tahun 2022.
"Kami belum bisa menyampaikan (besaran kenaikan UMP 2022)," ucapnya di Balai Kota, Rabu (17/11/2021) malam.
Ariza bilang, tidak mudah memutuskan besaran angka kenaikan UMP untuk tahun depan.
Sebab, Pemprov DKI harus mendengar masukan dari berbagai elemen, baik itu pengusaha maupun serikat buruh.
"Angka ini memang tidak mudah diputuskan secara sepihak. Kami harus mendengarkan pendapat dan masukan, harus dialog, harus diskusi, dan ini yang terus dilakukan," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Umumkan UMP 2022, UMR DKI Jakarta Naik Tipis Jadi Rp4.453.724: Cek UMP dari Provinsi Lain
Orang nomor dua di DKI ini pun berharap, angka kenaikan yang nantinya akan diputuskan bisa diterima oleh para buruh dan pengusaha.
"Kami Pemprov DKI ingin memberikan yang terbaik bagi semua, bagi buruh, bagi kepentingan swasta, dan tentu yang paling penting bagi masyarakat itu sendiri dan baik untuk pemerintah," kata Ariza.
