Polemik Pembentukan Cyber Army, PDIP Ingatkan MUI Jalankan Tugas Pokoknya

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono buka suara soal polemik rencana MUI DKI membentuk cyber army untuk melawan buzzer yang serang Anies

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADE LIANA
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono buka suara soal polemik rencana MUI DKI membentuk cyber army untuk melawan buzzer yang serang Anies 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono buka suara soal polemik rencana MUI DKI membentuk cyber army untuk melawan buzzer yang menyerang Gubernur Anies Baswedan.

Ia pun menyarankan MUI DKI fokus pada tugas pokoknya sebagai organisasi keagamaan.

"Pertanyaannya apakah MUI punya tugas sebagai (pasukan) siber? saya rasa tidak. Jadi, saya ingin mengembalikan fungsi MUI pada tugas pokok dan fungsinya," ucapnya, Senin (22/11/2021).

Gembong menilai, Gubernur Anies Baswedan sudah memiliki jajaran Pemprov DKI yang bisa melawan info bohong atau hoaks yang disebarkan buzzer.

Belum lagi ada cyber crime dari kepolisian yang bisa menindak buzzer-buzzer penyebar hoaks.

Baca juga: Anies Didesak Klarifikasi Soal Cyber Army, PWNU: Kesannya Gubernur Bayar MUI DKI

"Jadi enggak usah kita merambah yang bukan jadi tugas pokok dan fungsi kita. Kita jalankan tugas pokok dan fungsi kita masing-masing saja," ujarnya.

Lantaran tak bekerja sesuai tupoksinya, rencana pembentukan cyber army ini justru menuai polemik.

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono saat ditemui di gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020).
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono saat ditemui di gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI)

Tudingan MUI mulai melakukan praktek politik praktis hingga tuduhan cyber army dibentuk dari dana hibah Rp10 miliar yang dianggarkan Pemprov DKI untuk organisasi keagamaan itu.

"Kalau menjalankan tupoksi masing-masing justru itu akan membawa harmonisasi antara anak bangsa," kata Gembong.

"Kalau sekarang justru terjadi kegaduhan, karena orang yang diberikan hibah menggunakan untuk tidak sesuai tupoksinya," sambungnya.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta akan membentuk tim siber atau cyber army untuk melawan buzzer yang kerap menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga: Terungkap Orang-orang Cyber Army Bentukan MUI DKI Jakarta, Bantah Pakai Dana Hibah dari Anies

Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar berharap, tim ini mampu melawan buzzer yang acap kali menyudutkan Anies dengan menyebarkan berita bohong atau hoaks.

Padahal di sisi lain, Munahar menilai Gubernur Anies sudah bekerja keras demi kepentingan masyarakat Jakarta.

Jika ada buzzer yang menyerang sosok Anies, nantinya tim khusus ini akan mengangkat keberhasilan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved