Formula E

Wagub Ariza Akui Sirkuit Formula E Belum Dipastikan, Syarif Gerindra Kasih Bocoran

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui sirkuit untuk Formula E belum diputuskan.

Istimewa/Facebook Anies Baswedan
Jakarta akan menjadi tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui sirkuit untuk Formula E belum diputuskan. 

Lokasi lintasan balap atau sirkuit balap Formula E hingga kini masih misteri.

Direktur Pengelolaan Aset PT Jakpro sekaligus Managing Director Jakarta E-Prix Gunung Kartiko mengatakan, lokasi balap Formula E baru bisa ditentukan akhir 2021 mendatang.

Ia menyebut, pihak penyelenggara Formula E (FEO) kini tengah mempelajari beberapa alternatif lokasi yang diberikan.

"Venue on progress, beberapa alternatif sedang dipelajari FEO dan Insya Allah akan diputuskan paling lambat akhir Desember 2021," ucapnya, Selasa (16/11/2021).

Ini artinya, penentuan lokasi balap mobil bertenaga listrik ini molor lagi dari rencana awal.

Awalnya, lokasi lintasan balap ditargetkan sudah ditetapkan pada akhir Oktober 2021 lalu.

Kemudian, rencana itu mundur hingga akhir November dengan dalih perwakilan FEO meminta penjadwalan ulang kunjungan ke Jakarta pada pertengahan bulan ini.

Namun, rencana itu ternyata mundur lagi hingga akhir tahun 2021 mendatang.

"FEO akan segera finalkan (lokasi balap Formula E)," ujarnya saat dikonfirmasi.

Dengan demikian, DKI hanya punya waktu kurang 6 bulan untuk mengebut pembangunan sarana dan prasarana pendukung balap.

Sebab, DKI direncanakan bakal menggelar Formula E pada awal Juni 2022 mendatang.

Walau terus dikejar waktu, anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini optimis seluruh sarana dan prasarana pendukung Formula E bisa rampung tepat waktu.

"Kami masih punya cukup waktu untuk mempersiapkan gelaran Jakarta ePrix ini," kata Gunung.

Sebagai informasi, saat ini ada lima alternatif lokasi lintasan balap Formula E yang sudah disiapkan Formula E.

Kelima alternatif lintasan disiapkan lantaran kawasan Monumen Nasional (Monas) tak bisa digunakan untuk balapan.

Dari kelima opsi yang ada, dua di antaranya ialah pulau reklamasi dan kawasan Gelora Bung Karno (GBK).

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved