Formula E

Ketika Presiden Jokowi Diseret ke Polemik Formula E, PDIP dan PSI Pasang Badan Sampai Anies Bicara

ama Presiden Jokowi tiba-tiba muncul pada polemik pelaksanaan Formula E yang tengah menghangat.

KONTAN/Daniel Prabowo
Presiden Jokowi 

"Dan tentu saja tidak berlebihan jika kita katakan Indonesia segera setara dengan negara maju lainnya di dunia," ucapnya.

Formula E Kaji Calon Sirkuit

Sementara, pihak Formula E tengah mengkaji kelaikan lima opsi wilayah itu untuk dijadikan sirkuit Formula E.

Co-Founder Formula E, Alberto Longo, mengungkapkan, penentuan sirkuit bukan perkara mudah.

"Belum ditentukan sirkuitnya, karena ini bukan hal yang mudah, banyak pilihan bagus. Kami akan lakukan FS di lima lokasi tadi," kata Alberto pada kesempatan yang sama dengan Bamsoet.

Alberto juga berbicara tentang mahalnya ongkos balapan Formula E.

Co Founder Formula E, Alberto Longo saat konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (24/11/2021).
Co Founder Formula E, Alberto Longo saat konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (24/11/2021). (TribunJakarta.com/ Satrio Sarwo Trengginas)

Angkanya mencapai 25 juta USD hanya untuk satu hari pelaksanaan.

Sebab, kejuaraan balap mobil bertenaga listrik ini bertaraf internasional.

"Kita paham Formula E adalah kejuaraan dunia dan ini harganya sangat mahal. Jadi untuk balapan satu hari, itu biayanya 25 juta dolar," pungkasnya.

Pras Sebut Bamsoet Ngawur

Sementara, Ketua DPRD DKI Pras menilai Presiden Jokowi tidak perlu diseret ke pusaran polemik Formula E seperti pada pernyataan Bamsoet soal penentuan sirkuit.

"Makin ngawur ini. Saya minta tak perlu membawa-bawa nama Presiden," kata Pras, Kamis (25/11/2021).

Politikus PDIP itu mengklaim sejumlah pihak mendompleng nama Jokowi untuk melancarkan ajang balap Formula E di Ibu Kota.

Ia menilai upaya tersebut tak dapat dibenarkan, terlebih saat ini pelaksanaan Formula E di Jakarta telah menjadi kasus yang sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Karena sudah ratusan miliar uang rakyat yang sudah disetorkan ini. BPK pun menyatakan itu menjadi temuan. Jadi saya kira harus objektif lah dalam persoalan ini," jelas Pras.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi saat ditemui di Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2020).
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi saat ditemui di Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI)
Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved