Cerita Kriminal

Ini Penampakan Tempat Eksekusi Driver Ojol Dimutilasi, Penitipan Motor Mitra Dekat Stasiun Tambun

Pantauan TribunJakarta.com, lokasi penitipan motor saat ini situtup dengan garis polisi membentang di pintu gerang bangunan. 

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Yusuf Bachtiar/ Tribun Jakarta
TKP Penitipan Motor Mitra di Jalan Stasiun Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang menjadi lokasi pembunuhan mutilasi Ridho Suhendra. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBUN SELATAN - Penitipan Motor Mitra di Jalan Stasiun Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi merupakan tempat eksekusi pengemudi ojek online (ojol) Ridho Suhendra (28) dimutilasi. 

Peristiwa mengerikan itu terjadi pada Jumat (26/11/2021) dini hari, saat ia tengah nongkrong bersama ketiga pelaku yakni, MAP (29), FM (20) dan ER yang saat ini masih buron. 

Pantauan TribunJakarta.com pada Senin (29/11/2021), lokasi penitipan motor saat ini situtup dengan garis polisi yang membentang di pintu gerbang bangunan. 

Bangunan penitipan motor berukuran cukup luas, kondisinya terlihat kosong meski masih terdapat sejumlah kendaraan roda dua terparkir. 

Pada bagian dalam bangunan penitipan motor, terdapat dua titik lain yang turut ditandai dengan garis polisi

Pertama yakni lokasi tempat kasir yang ada di bagian kiri area parkir.

Di tempat itu, terdapat kursi dan lemari yang ditata seperti sekat hingga menyerupai sebuah ruangan. 

Garis polisi Penitipan Motor Mitra di Jalan Stasiun Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Sabtu (27/11/2021).
Garis polisi Penitipan Motor Mitra di Jalan Stasiun Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Sabtu (27/11/2021). (Yusuf Bachtiar/ Tribun Jakarta)

Baca juga: Psikolog Forensik: Pemutilasi Kurir Ojol di Bekasi Bisa Saja Tak Dipidana, Ini Yang Jadi Acuannya

Ruangan bersekat papan dan lemari ini diperkirakan untuk tempat istirahat penjaga parkir, hal ini terlihat dari keberadaan tempat tidur di dalamnya. 

Selanjutnya titik lain yang turut ditandai dengan garis polisi ada pada bagian kamar mandi, areanya berada di paling ujung ruangan penitipan motor. 

Warga setempat mengatakan, pelaku yang melakukan eksekusi memang bekerja sebagai penjaga penitipan motor. 

Sementara korban Ridho, sehari-hari bekerja sebagai driver ojol yang kerap mangkal di lokasi sekitar sehingga akrab dengan pelaku. 

Pagar penitipan motor digaris polisi,  di Jalan Stasiun Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Senin (29/11/2021).
Pagar penitipan motor digaris polisi, di Jalan Stasiun Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Senin (29/11/2021). (Yusuf Bachtiar/ Tribun Jakarta)

"Sama-sama kenal pelaku dan korban, sering nongkrong di situ," kata seorang pedagang di sekitar lokasi. 

Saat malam mencekam, dia mengaku tidak begitu mengetahui persis permasalahan antara pelaku dan korban. 

"Kurang tahu masalahnya apa, cuma tahunya ya mereka udak kenal aja temanan, waktu malam-malam dengar ada ribut (perkelahian) di depan Gedung Juang," jelasnya. 

Sebelumnya diberitakan, penemuan potongan tubuh berupa kaki dan tangan manusia ditemukan pengendara sepeda motor di Jalan Raya Pantura, Kampung Kedunggede, Desa Kedungwaringin, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Sabtu (27/11/2021). 

Baca juga: Selain Kurir Ojol, Keluarga Ungkap Pekerjaan Lain Ridho Suhendra Korban Mutilasi di Bekasi

Penemuan tersebut diketahui sekira pukul 05.00 WIB, saat ditemukan, potongan tubuh itu dalam kondisi dibungkus plastik serta dilapisi baju bewarna hijau dan diikat tali. 

Selanjutnya polisi langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut dan berhasil mengungkap kasus pembunuhan mutilasi, jasad korban dieksekusi dipotong menjadi 10 bagian. 

Motif kasus pembunuhan ini didasari dendam, korban dituduh melecehkan istri salah satu pelaku sehingga terjadi keributan hingga berujung menewaskan nyawa Ridho.

Pemaparan Polisi

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, kasus mutilasi ini bermula pada Jumat (26/11/2021) sekitar pukul 23.00 WIB, ketika pelaku FM berkelahi dengan korban di penitipan motor tersebut.

MAP melerai perkelahian kedua temannya itu. Korban kemudian diajak keluar untuk mengkonsumsi narkoba dan kembali ke penitipan motor sekira pukul 00.00 WIB.

Saat korban tertidur, pelaku MAP kemudian mengambil golok dan sempat mengasahnya.

Pelaku MAP kemudian mengajak pelaku FM dan ER untuk menghabisi nyawa korban.

"Saat tertidur, para pelaku bunuh korban dengan menggorok lehernya," ujar Zulpan.

Setelah korban meninggal, mayatnya kemudian ditutup selimut dan jas hujan, lalu dipindahkan ke belakang sepeda motor agar tidak kelihatan.

Baca juga: Misteri Kasus Mutilasi di Bekasi, Polisi Temukan 3 Potongan Tubuh di Tempat Terpisah: Ini Motifnya

Saat tempat penitipan tersebut sepi, pelaku MAP dan FM memindahkan mayat korban ke kamar mandi di tempat penitipan motor tersebut.

Di lokasi itu pelaku MAP memotong tubuh korban. Sementara, pelaku FM bertugas menjaga situasi di luar.

Tubuh korban dipotong menjadi 10 bagian dalam tiga bungkus oleh para pelaku.

Ketiga bungkus itu dibuang para pelaku di tiga lokasi berbeda pada Sabtu (27/11/2021) pukul 05.40 WIB.

Yakni di Jalan Raya Pantura, Kampung Kedunggede, Desa Kedungwaringin, Kecamatan Kedungwaringin; Jalan Gatot Subroto, Desa Karang Raharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi dan bagian kepala ditemukan di Jalan Pangkal Perjuangan Baepas, Tanjung Pura, Karawang Barat.

Jenazahnya lalu dimutilasi dan dibuang di lokasi terpisah untuk menghilangkan jejak.

Selain itu, pelaku ER juga sempat membawa sepeda motor korban meninggalkan TKP.

Tak sampai 24 jam, tim gabungan berhasil mengidentifikasi korban.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved