Atap SD di Tangerang Menganga Besar, Orang Tua Murid Ketakutan
Jebolnya beberapa plafon dan genteng itu membuat dirinya khawatir dengan keselamatan anak didiknya.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Acos Abdul Qodir

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, CISOKA - Para murid di SDN Karangharja 2 di Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, menjalani Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dalam keadaan yang memprihatikankan.
Atap ruang di dua kelas sekolah dasar tersebut jebol hingga terdapat lubang cukup besar.
Salah seorang guru SDN Karangharja 2, Ahmad Lomri mengatakan atap ruang kelas 4 itu jebol setelah diterjang angin kencang belum lama ini.
"Situasi atap berlubang besar seperti itu sudah dialami sejak bulan lalu akibat angin kencang. Keadaannya sudah bahaya untuk anak-anak," kata Ahmad, Rabu (1/12/2021).
Baca juga: Bangunan SMAN 96 Jakarta Roboh, Kesaksian Warga Dengar Ledakan Keras dan Jeritan Minta Tolong
Jebolnya beberapa plafon dan genteng itu membuat dirinya khawatir dengan keselamatan anak didiknya.
Namun, tambah dia, ruangan itu masih digunakan untuk melanjutkan proses PTM muridnya.
"Ya terpaksa harus tetap memakai ruangan yang rusak itu, untuk proses belajar mengajar khusunya bagi kelas 4," keluh Ahmad.
Baca juga: Penularan Covid-19 Klaster Sekolah Meningkat, PTM Terbatas di Depok Mulai Dihentikan
"Karena selain tidak ada ruangan lagi, saat ini siswa sedang melaksanakan ujian," sambung dia.
Pasalnya, pihak sekolah telah melaporkan dan mengajukan perbaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang.
Sebab, sekolah terbentur dana yang terbatas untuk memperbaiki atap tersebut.
"Tetapi sampai sekarang tidak ada jawaban dari sana (Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang). Kita juga sudah laporkan ke Camat daerah sini dan sama tidak ada respon juga," tutur Ahmad.
Ia menjelaskan, beberapa wali murid pun telah menanyakan dan mengeluhkan terkait jebolnya atap tersebut.
Bukan tanpa alasan, keadaan itu bisa mengancam keselamatannya anak-anaknya.
Ahmad berharap renovasi bangunan sekolahnya segera dilaksanakan mengingat sebentar lagi memasuki musim hujan..
"Kalau terjadi hujan deras kami harus memberhentikan kegiatan pembelajaran dan mengeluarkan anak-anak dari kelas untuk menjaga keselamatan dan keamanan mereka," tutup Ahmad.