Petugas Korban Transjakarta Tabrak Pos Polisi PGC Masih Dirawat di RS Polri, Begini Kondisinya
Pipit Sumaryanto (42), korban kecelakaan Transjakarta menabrak pos lalu lintas PGC Cililitan masih dirawat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Tidak mungkin (kecelakaan) terjadi begitu saja tanpa ada miss management. Kalau sudah begini banyak kasus sampai ada nyawa melayang saya kira tidak mungkin dipertahankan direksinya," ucap anggota Komisi B DPRD Gilbert Simanjuntak, Senin (6/12/2021).
Menurutnya, ada tiga direksi Transjakarta yang harus segera dicopot lantaran dinilai bertanggungjawab atas rentetan kecelakaan yang terjadi beberapa waktu terakhir.
Tampak bus Transjakarta yang menabrak separator di Jalan Pramuka, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur pada Senin (6/12/2021). (Istimewa)
Ketiga direksi itu ialah Direktur Pelayanan, Direktur Operasional, dan Direktur Teknis.
"Kami anjurkan mereka dicopot. Okelah Direktur Utama baru sebulan, mungkin dia bad luck saja. Tapi yang sudah bertahun-tahun di sana, mereka harus bertanggungjawab," ujarnya.
Politisi PDIP ini menyebut, pergantian direksi merupakan satu-satu jalan untuk memperbaiki kinerja Transjakarta yang belakangan ini terus disorot.
"Kalau mau ada perubahan, ganti orangnya termasuk di DKI. Kalau orangnya itu-itu saja, tidak ada mekanisme perubahan, it's all about human," tuturnya.
Kinerja Transjakarta belakangan memang terus disorot setelah kecelakaan beruntun yang terjadi sejak minggu lalu.
Pada Kamis (2/12/2021) kemarin, sebuah bus Transjakarta yang hendak putar arah di lampu merah PGC Cililitan tiba-tiba hilang kendali dan menabrak pos polisi.
Sehari berselang, sebuah bus Transjakarta mengalami kecelakaan di Jalan Sudirman, tepatnya di depan Ratu Plaza setelah menabrak separator busway.
Lalu, hari ini tercatat kecelakaan Transjakarta kembali terjadi di Halte Puri Beta 2, Tangerang.
Desakan untuk mencopot ketiga direksi Transjakarta ini sebelumnya juga disampaikan pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan.
Ia pun mendesak agar Transjakarta segera berbenah dan mengganti ketiga sosok tersebut.
"Tiga direksi, yaitu direktur operasional, direktur pelayanan, dan direktur teknis harus diganti," ucapnya, Sabtu (4/12/2021).
Ia menilai, ketiga direksi Transjakarta ini tidak menjalankan fungsinya melakukan pengawasan sehingga rentetan kecelakaan terus terjadi.
Parahnya lagi, kecelakaan yang terjadi mayoritas disebabkan oleh adanya kelalaian.
"Mereka bertiga tidak bekerja dengan baik sehingga terjadi masalah rentetan kecelakan ini," ujarnya saat dihubungi TribunJakarta.com.
"Pemprov DKI harus segera mengganti ketiga direktur tersebut jika mau memperbaiki pelayanan Transjakarta," sambungnya.