Wagub Ariza Ungkap PT Transjakarta Koordinasi KNKT Hingga Polisi Terkait Rentetan Kecelakaan Bus

Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan PT TransJakarta telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait rentetan kecelakaan Transjakarta.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Kondisi pos polisi PGC di Jalan Mayjen Sutoyo, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, rusak setelah ditabrak bus Transjakarta, Kamis (2/11/2021). Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan PT Transjakarta telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, terkait rentetan kecelakaan Transjakarta. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan PT TransJakarta telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait rentetan kecelakaan Transjakarta.

Seiring banyaknya kasus kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta, evaluasi dan audit menyeluruh pun bakal dilakukan.

"Soal Transjakarta seperti yang kami sampaikan belakangan ini terjadi tabrakan tapi harus dipahami bahwa Transjakarta itu kan kerja sama dengan operator-operator, bus sebagian besar disediakan oleh operator. Juga sopir disediakan operator," kata Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Jumat (10/12/2021).

"Oleh karena itu Dirut Transjakarta sudah mengumpulkan operator, sudah berkoordinasi juga dengan Polda Metro Jaya, Dirlantas, Dishub, juga dengan KNKT," lanjutnya.

Sehingga pihak Pemprov DKI akan menunggu hasil audit menyeluruh dari pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Baca juga: Wagub Ariza Tegaskan Rekrutmen Direksi Transjakarta Sesuai Prosedur: Tak Ujug-ujug Ditunjuk

"Kami menunggu rekomendasi dari KNKT terkait perbaikan, apa yang akan dilakukan oleh Transjakarta nanti akan disampaikan," jelasnya.

Empat Aspek Bakal Diteliti KNKT

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama PT Transjakarta akan fokus dalam empat aspek dalam investigasi terkait rentetan kecelakaan bus.

Hal ini diungkap Plt Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan KNKT, Ahmad Wildan.

Baca juga: Video Direksi Transjakarta Nonton Tari Perut Viral, Ketua Komisi B Ungkap Waktu Kejadian: Sudah Lama

"Jadi gini, tadi udah sepakat dengan Pak Dirut, ada empat area yang ingin kita diskusikan dan kita improve. Pertama terkait organisasin dan manajemen, pemastian kesiapan awak, ketiga terkait pemastian kelaikan kendaraan, keemapt terkait route hazard maping (pemetaan bahaya)," katanya di Jakarta, Selasa (7/12/2021).

Ilustrasi kecelakaan bus Transjakarta
Ilustrasi kecelakaan bus Transjakarta (Istimewa)

Empat hal ini, kata Wildan, menjadi acuan utama yang akan diinvestigasi.

Sehingga diharapkan investigasi dapat mengerucut dan tidak melebar ke bagian lain lebih dulu.

Baca juga: Transjakarta Buka Rute Baru Jakarta International Stadium (JIS)-Harmoni, Berikut Rutenya

Adapun hasilnya dari investigasi ini bakal diungkapkan dalam dua minggu ke depan.

"Kita mulai besok starting poin akan punya finding. Kemudian kita punya roadmap. Nah kita janji dalam dua minggu kita akan sampaian, kira-kira 4 area tadi seperti apa, nanti improvement seperti apa. Jadi jangan melebar dulu. Nanti setelah dua minggu kita sampaikan," pungkasnya.

Wagub Ariza Tegaskan Rekrutmen Direksi Transjakarta Sesuai Prosedur

Pemprov DKI Jakarta menepis kabar rekrutmen direksi Transjakarta inkompeten.

Melalui Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menepis kabar ini.

Menurutnya perekrutan sudah sesuai prosedur dan melalui sejumlah tahapan yang ada.

"Semua rekrutmen direksi BUMD itu ada tahapan dan ada prosesnya. Tidak ujug-ujug ditunjuk," katanya, Jumat (10/12/2021).

Penegas rekrutmen ini pun kian diyakinkan oleh Politisi Gerindra ini seiring rentetan kasus kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta.

Bus TransJakarta ringsek di Jalan Sudirman, depan Ratu Plaza, Jakarta Pusat pada Jumat (3/12/2021).
Bus TransJakarta ringsek di Jalan Sudirman, depan Ratu Plaza, Jakarta Pusat pada Jumat (3/12/2021). (Dok. Polda Metro Jaya)

Sehingga pihaknya terus meyakinkan masyarakat bahwa jajaran direksi yang dipilih merupakan orang yang berkompeten.

"Ada tahapannya, ada prosesnya sampai seseorang dilantik, ada wawancara interview proses dan sebagainya. Dari prosesnya panjang, tidak sekedar tunjuk begitu saja," ungkapnya.

Komisi B Soroti Latar Belakang Dirut Transjakarta

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Adi Kurnia Setiadi menyoroti latar belakang Direktur Utama (Dirut) PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Mochammad Yana Aditya.

Hal ini diungkapkannya dalam rapat kerja Komisi B bersama Dinas Perhubungan DKI dan Transjakarta.

Dalam rapat tersebut, Adi mempertanyakan latar belakang Yana yang baru ditunjuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada awal November 2021 lalu.

Pasalnya, Pelaksana tugas (Plt) BP BUMD DKI Riyadi belum menjelaskan alasan penunjukan Yana sebagai Dirut Transjakarta.

Politisi Gerindra ini pun sempat menyinggung latar belakang Yana yang sempat menjabat sebagai Dirut BUMN PT Perikanan Nusantara (Persero).

"Tidak mau saya tukang ikan bicara transportasi, apa yang mau dibahas. Makanya, pak Riyandi jelaskan dulu apa yang melatarbelakangi pak dirut bisa duduk di depan kami," ucapnya dalam rapat, Senin (6/1/2021).

Baca juga: Sering Kecelakaan, Transjakarta Diklaim Wagub Ariza Sebagai Transportasi Umum Terbaik di Indonesia

Bahkan, Adi sempat mengancam akan walk out bila Riyadi tidak menjelaskan dulu alasan pemilihan Yana sebagai Dirut Transjakarta.

"Saya mau tahu dulu ini yang memaparkan siapa yang mendasari orang yang bukan ahlinya," ujarnya.

"Pimpinan mau saya duduk di sini digantikan staf saya? Orang yang bukan dipilih rakyat, tolong pimpinan paham," sambungnya.

Sebagai informasi, Yana ditunjuk Gubernur Anies Baswedan sebagai Dirut Transjakarta pada awal November 2021 lalu.

Dia ditunjuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Dirut Transjakarta sebelumnya, Sardjono Jhony Tjitrokusumo yang meninggal karena sakit.

Di bawah kepemimpinan Yana, Transjakarta makin menjadi sorotan setelah rentetan kecelakaan yang terjadi dalam waktu berdekatan.

Kecelakaan Transjakarta terjadi secara beruntun pada Kamis (2/12/2021) dam Jumat (3/12/2021) kemarin.

Kecelakaan pada Kamis lalu terjadi setelah bus Transjakarta yang hendak putar arah di perempatan PGC Cililitan tidak-tiba menabrak pos polisi yang ada di kawasan itu.

Usut punya usut, peristiwa ini terjadi karena kelalaian sang sopir yang menaruh dongkrak di dekat pedal gas bus.

Kemudian, kecelakaan kembali terjadi sehari berselang di Jalan Sudirman pada Jumat siang.

Bus Transjakarta yang sedang melaju kencang di jalan tersebut mendadak oleng hingga menabrak separator busway saat melintas di depan Ratu Plaza.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved