Cerita Kriminal

Gengster Ngaku Cuma Mau Uji Kekuatan, Bikin Resah Masyarakat Tangerang Berkeliaran Bawa Sajam

Alasan gengster melakukan kekerasan menggunakan senjata tajam di Kota Tangerang karena ingin unjuk kekuatan ke lawannya.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
Kompas via gridmotor.motorplus
Ilustrasi geng motor membawa senjata tajam - Alasan gengster melakukan kekerasan menggunakan senjata tajam di Kota Tangerang karena ingin unjuk kekuatan ke lawannya. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Beberapa aksi kekerasan menggunakan senjata tajam oleh sekelompok remaja di Tangerang didasari oleh alasan yang sangat tidak wajar.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima mengatakan, alasan gengster melakukan kekerasan menggunakan senjata tajam kareja ingin unjuk kekuatan ke lawannya.

"Iya ini pemicunya adalah memang mereka kebiasaan di sini menguji kemampuan dari kelompok yang satu dengan kelompok yang lain," jelas Deonijiu di kantornya, Selasa (14/12/2021).

Maka dari itu, para kelompok remaja itu saling ejek untuk menantang lawannya.

Kata Deonijiu, mereka saling ejek melalui media sosial Instagram dan janjian bertemu untuk bertarung.

Baca juga: Marak Gerombolan Anak Muda Berkeliaran Bawa Senjata Tajam di Tangerang, Kapolres: Tidak Ada Gengster

"Ejek-mengejek diantara kelompok mereka, sehingga mereka mengundang pertemuan itu untuk menguji sejauh mana eksistensi kelompok ini, mana yang berkuasa di wilayah Kota Tangerang," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, belakangan marak kejadian segerombol anak muda berkeliling menggunakan sepeda motor sambil membawa senjata tajam.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima, saat memberikan keterangan pers soal komika Coki Pardede yang terjerat kasus narkotika, Jumat (3/9/2021).
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima, saat memberikan keterangan pers (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Bahkan, sempat dalam satu hari, ada delapak korban kekerasan menggunakan senjata tajam dari kawanan brutal tersebut yang menyerah secara membabi buta.

Tapi Deonijou De Fatima enggan dibilang kalau kawanan itu disebut sebagai gengster.

"Terkait peristiwa yang selama ini sudah muncul seperti yang diviralkan dengan sebutan gengster.

Sebenarnya di Kota Tangerang ini tidak ada. Yang terjadi adalah tawuran antar-pelajar, antar-kelompok," kata Deonijou.

Menurutnya, yang membuat onar itu adalah sekumpulan pelajar yang saling menantang di media sosial.

Baca juga: Selama 2 Tahun Terakhir, Total Ada 628 Anak di Kota Tangerang Terpapar Covid-19

Bukan asal menantang, mereka menggunakan senjata tajam berniat untuk melukai lawannya.

"Mereka kemudian mengundang lewat media sosial terhadap kelompok lain untuk bertemu. Pertemuan itu lah mereka melakukan aksi-aksi perlawanan dari kelompok satu ke kelompok yang lain," papar Deonijiu.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved