Sempat Kritik Cyber Army MUI DKI, Kini Ketua PWNU Jakarta Sebut Anies Pemimpin Indonesia Masa Depan
Dengan jarak yang tak terlalu jauh, Anies hanya memberi respons melalui gerak mata terlihat mengecil saat mendapat sanjungan dari Ketua PWNU DKI
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Setelah sempat mengkritik rencana pembentukan tim Cyber Army untuk membantu melawan hoaks dan perundung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bentukan MUI DKI Jakarta, kini Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta terang-terangan memberikan dukungan kepada Anies.
Dalam kunjungan ke Balai Kota DKI Jakarta pada Senin (20/12/2021), Ketua PWNU DKI Jakarta, Samsul Maarif, menyebut Baswedan sebagai pemimpin Indonesia masa depan.
Hal itu diungkapkan oleh Samsul saat menemui Anies di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta untuk melakukan pelepasan keberangkatan delegasi PWNU ke Muktamar NU di Provinsi Lampung.
"Saya mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Pak Gubernur DKI Jakarta, pemimpin Indonesia masa depan ini. Saya merasa senang terutama beliau sudah membantu kami dalam rencana pemberangkatan ke muktamar," jelas Samsul.
Baca juga: Survei Capres 2024: Elektabilitas Anies Baswedan di Bawah Bayang-bayang Prabowo dan Ganjar
Kendati begitu, ia enggan merinci apa maksud perkataannya soal 'pemimpin Indonesia masa depan'.
Namun, ia tetap memuji sosok Anies yang menurutnya layak dan cocok untuk membina hubungan baik dengan PWNU DKI Jakarta.
"Kita menginginkan bahwa ke depan Pak Anies bisa menjadi pemimpin kita semua. Kita tidak menyebut itu, tetapi kita berharap Pak Anies layak, cocok dan bisa kerja sama secara baik dengan PWNU DKI Jakarta. Selama ini sudah sering beliau kontribusi terbaik buat pengurus wilayah NU," lanjutnya.
Baca juga: Anies Sowan ke Ketua PWNU Jatim, PDIP: Prioritasnya Safari Politik Bukan Bahas APBD
Adapun kalimat ini tak dibalas dengan kata-kata oleh Anies.
Dengan jarak yang tak terlalu jauh, Anies hanya memberi respons melalui gerak mata terlihat mengecil saat mendapat sanjungan dari Ketua PWNU DKI Jakarta.
"Kita berharap semuanya sehat di perjalanan dan bisa berpartisipasi di muktamar dan muktamarnya juga berjalan lancar sukses. Dan, nantinya semua hasil-hasilnya memberikan manfaat bagi NU, bagi umat dan bagi Bangsa Indonesia."
"Kami percaya muktamar besok akan bisa menjadi teladan bagi kita semua. Kami berharap semuanya lancar dan InsyaAllah delegasi Jakarta kembali lagi ke Jakarta dalam keadaan sehat walafiat," pungkas Anies.
Cyber Army Melenceng dari Tugas Pokok MUI dan Terkesan Menjilat Pemerintah

Rencana MUI DKI Jakarta membentuk Cyber Army untuk melawan buzzer penyerang Anies Baswedan pada akhir November lalu, menuai polemik hingga kritik berbagai pihak.
Baca juga: Anies Populer, Tapi Kurang Favorit di Survei Capres 2024, Pengamat: Banyak yang Enggak Suka Beliau
Baca juga: Survei soal Penanganan Covid-19: Anies Terbaik, Wahidin Halim Terburuk
Kritik di antaranya datang dari PWNU DKI Jakarta Samsul Ma'arif.
Samsul menyayangkan sikap MUI DKI yang ingin membentuk cyber army untuk melawan buzzer yang menyerang Gubernur Anies Baswedan.
Menurutnya, hal ini sudah melenceng dari tugas pokok MUI sebagai organisasi keagamaan.
"MUI memang sebagai mitra pemerintah itu punya hak dan kewajiban mendukung program yang positif, yang baik. Sifatnya dukungan, bukan pasang badan membela segala bentuk kebijakan apapun yang dilakukan oleh pemerintah," ujarnya , Senin (22/11/2021).
Baca juga: Terungkap Orang-orang Cyber Army Bentukan MUI DKI Jakarta, Bantah Pakai Dana Hibah dari Anies
Bila program yang dijalankan pemerintah melenceng dari kepentingan masyarakat, Ma'arif mengatakan, MUI DKI punya kewajiban untuk memberikan masukan dan nasehat kepada pemerintah.
"Bukan malah pasang badan menjadi cyber army pemerintah. MUI telah melakukan penjilatan kepada pemerintah," ujarnya saat dihubungi TribunJakarta.com.
Untuk itu, Samsul Ma'arif mendesak agar Dewan Pertimbangan MUI segera memanggil dan meminta penjelasan dari pimpinan MUI DKI Jakarta.
Sebab, bila hal ini terus dibiarkan akan timbul kesan MUI DKI sudah ikut bermain politik praktik.
"Segera Dewan Pertimbangan MUI meminta klarifikasi, mengadakan rapat, dan memanggil pimpinan MUI untuk melakukan klarifikasi, karena ini sudah menyimpang dari tugas pokok," tuturnya.
Anies Safari ke Ketua PWNU Jatim

Anies Baswedan mulai menunjukkan kedekatan dirinya dengan NU, ormas Islam terbesar di Indonsia, dalam beberapa bulan terakhir.
Pada 12 November 2021, Anies mengunjungi Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar, di Pondok Pesantren Sabilurrrosyad, Kelurahan Karangbesuki, Kota Malang.
Kunjungan mantan Menteri Pendidikan ini karena Anies Baswedan telah berjanji akan mampir saat bertemu KH Marzuki Mustamar dalam sebuah acara di Jakarta.
"Kebetulan ada seminar di Surabaya, jadi saya sempatkan mampir dan bersilaturahmi di kediaman KH Marzuki Mustamar," ucapnya pada wartawan.
Baca juga: Pekan Lalu Diteriaki Presiden, Anies Kembali Dapat Sambutan Hangat Buruh Saat Ngemper Bareng
Disinggung peluangnya mencalonkan diri dalam Pilpres 2024, Anies enggan berkomentar banyak.
"Saya masih fokus mengurusi Jakarta," tandasnya.
KH Marzuki Mustamar mengatakan kedatangan Anies cukup mendadak.
"Kami dari kemarin berkeliling, terus ada yang memberitahukan Pak Anies mau kemari, jadi tahunya mendadak," katanya pada wartawan.
Baca juga: Usai UMP DKI 2022 Naik 5,1 Persen, Kini Anies Dipuji Buruh
Dalam silahturahmi ini Anies Baswedan bersama KH Marzuki Mustamar sempat masuk dalam ruangan dan terlibat pembicaraan berdua.
"Tadi telah bertukar pikiran panjang, bagi kami NKRI number one, most important. Apapun jangan di kedepankan mengalahkan NKRI," Jelas KH Marzuki Mustamar.
Setelah makan siang bersama, mereka menunaikan Salat Jumat di area pondok.
Seusai salat, Anies Baswedan memberikan ceramah di hadapan jamaah salat.
Dalam kunjungan itu, KH Marzuki Mustamar sempat memperkenalkan Anies Baswedan sebagai calon presiden kepada warga dan santri setempat.