Gojek Catat Peningkatan Perjalanan Masyarakat Menuju Mal sejak PPKM Dilonggarkan
Data Gojek menunjukkan, perjalanan ke pusat perbelanjaan menempati posisi tertinggi kedua di bawah hub transportasi publik seperti stasiun kereta.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Platform on-demand Gojek mencatat adanya peningkatan perjalanan masyarakat menuju pusat perbelanjaan semenjak pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Gojek mencatat, sejak penerapan PPKM level 1 jumlah perjalanan menuju pusat perbelanjaan meningkat 22 persen pada November 2021 dibandingkan bulan sebelumnya.
"Sejak awal, Gojek terus berupaya menghadirkan solusi atas berbagai kebutuhan masyarakat. Dalam situasi pandemi yang relatif membaik seperti saat ini, kami juga hadir mengiringi kebutuhan mobilitas masyarakat yang merasa #UdahSaatnya beraktivitas kembali dan mengejar produktivitas lewat layanan transportasi yang aman dan bisa diandalkan," kata Head of Global Marketing Transport Gojek, Amanda Parikesit, dalam keterangan persnya dikutip TribunJakarta.com, Rabu (22/12/2021).
Ia mengatakan, seiring dengan situasi pandemi yang relatif membaik di Indonesia, Gojek melihat tren baru terhadap pola mobilitas masyarakat.
Baca juga: PPKM Dilonggarkan, APPBI: Ada 70 Mal di DKI Jakarta yang Dapat Izin Beroperasi
Pada masa PPKM Darurat/PPKM Level 4, layanan transportasi Gojek mayoritas dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pergi ke pasar dan toko swalayan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, serta pekerja sektor esensial, terutama tenaga medis.
Namun, seiring dengan kelonggaran PPKM, kini tren tersebut sudah mulai bergeser.
Data internal Gojek menunjukkan destinasi perjalanan saat ini sudah kian variatif.
Baca juga: PSBB Mulai Longgar, Restoran Mukbang Kepiting di Jaksel Ini Perlahan Bangkit dari Pandemi
Tak hanya ke lokasi aktivitas sehari-hari seperti sekolah, kampus ataupun perkantoran, destinasi pengguna jasa Gojek kini ke tempat-tempat yang bersifat rekreasional.
Adapun area pusat perbelanjaan atau mall yang paling diminati masyarakat menurut data Gojek, antara lain seperti Grand Indonesia Jakarta Pusat, Lotte Shopping Avenue, dan mal lainnya di sekitar Jalan Profesor Doktor Satrio Setiabudi Jakarta Selatan, serta mal di lokasi-lokasi lain seperti Jalan Asia Afrika Senayan Jakarta Selatan, juga di area Jalan Letjen S. Parman, Tanjung Duren Jakarta Barat.
Masyarakat, banyak memanfaatkan momen akhir pekan untuk berkunjung ke pusat perbelanjaan.
Perjalanan Gojek ke pusat perbelanjaan di akhir pekan, juga meningkat hingga 18 persen.
Baca juga: Jelang Nataru, Cabai Rawit Merah di Kota Bekasi Tembus Rp100 Ribu Per Kg
Data Gojek menunjukkan, perjalanan ke pusat perbelanjaan menempati posisi tertinggi kedua di bawah hub transportasi publik seperti stasiun kereta.
Selain itu, beberapa destinasi lainnya juga turut menjadi sasaran masyarakat semenjak PPKM dilonggarkan.
Seperti restoran yang tersebar di bilangan Sudirman, Senayan, dan Senopati. Lokasi-lokasi tersebut, kerap menjadi destinasi yang banyak dikunjungi pengguna GoCar, terutama di akhir pekan.
Baca juga: Ekonomi Kota Tangerang Mulai Naik di Tengah Pandemi Covid-19, Kuartal III 2021 Jadi -0,2
Jika dibandingkan dengan periode-periode sebelum PPKM Level 1, perjalanan menggunakan GoCar ke tempat-tempat tersebut meningkat sebesar 10 persen.
Titik-titik outdoor di sekitar Jakarta, juga cukup banyak dikunjungi masyarakat, seperti kawasan Gelora Bung Karno, Kebun Binatang Ragunan, Hutan Mangrove Pantai Indah Kapuk, hingga taman-taman kota yang belakangan kembali dibuka untuk umum.
Pada titik-titik outdoor tersebut, tercatat kunjungannya konsisten meningkat 5% dari minggu ke minggu, dan jumlah pengantaran ke destinasi favorit seperti Dufan, Ancol, juga meningkat sampai 17% dibanding waktu-waktu sebelumnya.
Baca juga: Jadi Lokasi Balap Formula E, Dirut Ancol Langsung Nostalgia ke Tahun 90-an: Dulu Balap Mobil di Sini
Dua tahun pandemi di Indonesia, telah membentuk sikap baru mengenai penerapan protokol kesehatan di lingkungan masyarakat.
Peneliti psikologi sosial dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Dr. Joevarian Hudiyana, M.Si mengatakan, keberadaan aplikasi
PeduliLindungi, telah berkontribusi membangun persepsi aman bagi masyarakat.
"Kewajiban menggunakan aplikasi ini, yang mana syarat awalannya adalah sudah divaksin dosis lengkap, membuat masyarakat merasa lebih tenang karena mengetahui orang-orang disekitarnya juga sudah terlindungi dengan adanya vaksinasi. Ditambah lagi ada norma subyektif yang terbentuk di tengah masyarakat, bahwa situasi pandemi telah membaik dan orang-orang di sekitar sudah merasa aman pula. Sehingga, hal ini turut memengaruhi satu individu dengan individu lainnya untuk
punya optimisme yang sama," imbuhnya.