Antisipasi Virus Corona di DKi

Wali Kota Jaksel MInta Warga Diminta Tak Gelar Perayaan Tahun Baru 2022, Ini Alasannya

Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin, meminta warga di wilayahnya tidak menggelar perayaan di malam Tahun Baru 2022.

TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin saat diwawancarai terkait lahan parkir SMP Pangudi Luhur, Cilandak, yang berdiri di atas saluran air, Jumat (17/12/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin, meminta warga di wilayahnya tidak menggelar perayaan di malam Tahun Baru 2022.

Sebab, menurut Munjirin, pandemi Covid-19 di Indonesia masih belum berakhir hingga saat ini.

"Yang jelas saya mengimbau kepada seluruh masyarakat tidak merayakan tahun baru karena kita masih dalam masa pandemi Covid-19," kata Munjirin dalam keterangannya, Jumat (24/12/2021).

Munjirin meminta masyarakat merayakan malam Tahun Baru 2022 di rumah masing-masing bersama keluarga.

"Saya minta tolong untuk merayakan di rumah saja bersama keluarga. Enggak usah ikut kumpul-kumpul," ujar dia.

Eks Camat Kebayoran Lama itu berharap masyarakat dapat bekerja sama dalam mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.

"Protokol kesehatan Itu semuanya harus ditegakkan bersama-sama antara kita, petugas TNI-Polri dan Pemda beserta unsur masyarakat," tutur Munjirin.

Baca juga: Kepruk Kepala Sopir Angkot Gegara Klakason, Pemotor Ini Meringis: 2 Kali Menyesal 3 kali Minta Maaf

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah meminta elemen masyarakat membantu Polri dan TNI untuk mengamankan perayaan Natal 2021.

Menurut Azis, pihaknya memiliki keterbatasan untuk mengamankan ratusan gereja di wilayahnya saat Natal.

"Gerejanya banyak, kalau kita tempatkan personel besar-besaran di satu gereja tentu tidak cukup. Tapi bagaimana caranya petugas keamanan bisa menjadi koordinator pengamanan," kata Azis di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (23/12/2021).

Azis menuturkan, keterlibatan elemen masyarakat dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru dinilai penting untuk memberikan rasa aman kepada para jemaat.

"Jadi bisa dihadiri oleh pengamanan internal dari gereja kemudian ada dari kamtibmas, ada juga FKDM, dan kelompok lainnya yang intinya ingin bersama-sama supaya kegiatan tersebut berjalan aman dan tertib," ujar dia.

Ia mengatakan, nantinya sejumlah pos pengamanan (Pospam) juga akan didirikan di beberapa titik.

"Titik-titik Pospam ada 12 titik, kemudian gerejanya ada 114 gereja," kata Azis.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved