Cerita Kriminal
Pengakuan Sopir Taksi Online yang Ribut dengan Penumpang Gegara Muntah: Dia Mabuk Berat
Keterangan ini juga untuk membantah cerita NT yang mengaku tidak mabuk sepulang dari bar dan menggunakan jasa taksi online dari GJ.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Kuasa hukum sopir taksi online berinisial GJ, Siprianus Edi Hardim mengatakan kliennya menilai penumpang berinisial NT mabuk berat saat dalam perjalanan menuju rumah.
Karena mabuk itu lah, lanjut Siprianus, NT menjadi temperamental saat GJ meminta biaya kompensasi sebesar Rp 300 ribu.
NT hanya memberikan Rp 50 ribu dan sempat memaki dengan kata-kata kasar.
"Ini klien kami tidak langsung memukul, pegang tangannya. 'Ci, kok begitu sih, lihat dong, ayok lihat ke mobil'. Malah dia (GJ) ditampar di sini, entah kenapa pelapor (NT) ini begitu temperamental dugaan kami bahwa dia mabok. Menurut GJ, dia mabok berat," ungkap Siprianus di Polsek Tambora pada Senin (27/12/2021).
Baca juga: Sopir Taksi Online Bakal Laporkan Balik Penumpang yang Muntah Lewat Jendela ke Polres Jakarta Barat
Baca juga: Pengacara Sopir Taksi Online Ancam Ambil Langkah Hukum Netizen yang Bully Berlebihan
Keterangan ini juga untuk membantah cerita NT yang mengaku tidak mabuk sepulang dari bar dan menggunakan jasa taksi online dari GJ.
Pascakejadian cekcok dengan penumpang beberapa waktu silam itu, GJ mendapatkan penghakiman dari masyarakat hingga pengancaman pembunuhan lewat pesan di Whastapp.
"Dia di bawah ancaman WA ya. Lewat ancaman WA bahwa keluarga dia akan dihabisi, dia stres," ungkap Siprianus saat ditemui di Polsek Tambora, Jakarta Barat pada Senin (27/12/2021).
Baca juga: Kronologi Sopir Taksi Online Cabuli Penumpang Perawat untuk Usir Jin, Kejadian Siang Hari
Berdasarkan penuturan Siprianus, pengancaman itu berasal dari pihak yang mengaku keluarga NT.
"Dia akan menghabisi istri dan anak-anaknya. Menyebut nama mereka. Sangat kasar. Ini yang membuat klien kami tidak tenang," jelasnya.
Selain mengalami dampak psikis, GJ juga mengalami kesusahan ekonomi.
Sebab, akun taksi online-nya dibekukan oleh pihak Grabcar.
"Secara ekonomi dia susah. Sudah tidak ada lagi pendapatan karena Grab-nya di-suspend," tambahnya.
Baca juga: Viral Bocah Perempuan 12 Tahun di Cilincing Dianiaya di Dalam Kamar, Dua Pelaku Ditangkap
Kedatangan tim kuasa hukum, lanjut Siprianus, juga memberikan semangat kepada GJ.
"Kami memberikan support semangat. Memang beginilah hidup ini. Kita sebagai kuasa hukum siap mendampingi dan membela," pungkasnya.