Alasan IDAI Tak Rekomendasikan Sekolah Tatap Muka 100% Buat Anak Usia di Bawah 12 Tahun
IDAI tak merekomendasikan pembelajaran tatap muka dengan kapasitas 100% untuk anak usia di bawah 12 tahun.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tak merekomendasikan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100% untuk anak usia di bawah 12 tahun.
Dalam surat rekomendasi IDAI pemutakhiran 2 Januari 2022 yang ditandatangani oleh Ketua Umum IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, disebutkan ada beberapa rekomendasi terkait sekolah tatap muka yang digolongkan berdasarkan katagori tingkat usia anak.
Rekomendasi tersebut, dikeluarkan dengan melihat beberapa hal sebagai bahan pertimbangan.
Salah satunya, ialah ditemukannya Varian Omicron di Indonesia.
Pembelajaran tatap muka, didorong untuk dilakukan secara hybrid yakni 50% luring, dan 50% daring untuk anak usia 6-11 tahun dengan mempertimbangkan beberapa kondisi.
Baca juga: PTM Terbatas 100% Butuh Persetujuan Orangtua, Disdik DKI: Sekolah Harus Berikan Layanan E-Learning
Diantaranya tidak ada peningkatan kasus Covid- 19 di daerah tersebut, dan tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut.
Selain itu, pembelajaran tatap muka juga dapat dilakukan dengan metode hybrid yakni 50% luring, 50% daring secara outdoor atau di luar ruangan, jika masih ditemukan kasus Covid-19 namun positivity rate dibawah 8%, atau ditemukan transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan.
"Fasilitas outdoor yang dianjurkan, antara lain seperti halaman sekolah, taman, pusat olahraga, atau ruang publik terpadu ramah anak," bunyi surat rekomendasi tersebut, seperti dikutip TribunJakarta, dalam website resmi IDAI, Senin (3/1/2022).
Selain itu, sekolah pembelajaran tatap muka, belum dianjurkan oleh IDAI untuk dilakukan oleh anak usia di bawah 6 tahun sampai dinyatakan tidak ada kasus baru Covid-19, atau tidak ada peningkatan kasus baru.
Baca juga: PTM Terbatas Kapasitas 100%, SDN Pondok Bambu 02 Perketat Pengawasan
Dalam hal ini, sekolah didorong untuk dapat memberikan pembelajaran sinkronisasi dan asinkronisasi dengan metode daring dan mengaktifkan keterlibatan orangtua di rumah dalam kegiatan outdoor.
Misalnya, sekolah dan orangtua dapat melakukan kegiatan kreatif seperti mengaktifkan permainan daerah di rumah, melakukan pembelajaran outdoor mandiri di tempat terbuka masing-masing keluarga dengan modul yang diarahkan sekolah seperti aktivitas berkebun, eksplorasi alam dan sebagainya.
Baca juga: Tahun 2022, Kapasitas PTM Terbatas di Kota Tangerang Bakal 100 Persen
Adapun, pembelajaran tatap muka dapat dilakukan dengan kapasitas 100% untuk katagori anak usia 12-18 tahun, dengan catatan tidak adanya peningkatan kasus Covid-19 di daerah tersebut, serta tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut.
Namun, pembelajaran tatap muka pada katagori usia tersebut juga dapat dilakukan dengan metode hybrid yaitu 50% luring, dan 50% daring, dalam beberapa kondisi.
Diantaranya masih ditemukan kasus Covid-19 namun positivity rate dibawah 8%, ditemukan transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan, namun anak, guru, dan petugas sekolah sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 100%