Antisipasi Virus Corona di DKI

Dinkes DKI Tak Bisa Pastikan Hubungan Peningkatan Kasus Omicron dengan Libur Nataru

Dinas Kesehatan DKI Jakarta belum bisa pastikan kenaikan kasus Omicron berhubungan dengan momen libur Natal dan Tahun Baru.

TribunJakarta.com/Bima Putra
Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia di Lapas Narkotika Cipinang, Senin (18/3/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Dinas Kesehatan DKI Jakarta belum bisa pastikan kenaikan kasus Omicron berhubungan dengan momen libur Natal dan Tahun Baru.

Penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta belakangan memang kembali meningkat lagi. Data dari Dinas Kesehatan per 3 Januari kemarin, kasus aktif Covid-19 sudah berada di angka 694 kasus.

Angka ini naik 3 kali lipat dibandingkan masa sebelum libur Natal dan Tahun Baru atau pada 15 Desember 2021 lalu saat aktif berada di kisaran 217 kasus.

Tak hanya itu, Jakarta belakangan juga menjadi episentrum penyebaran varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron dan tercatat sidak ada 162 kasus omicron per 3 Januari 2022 lalu.

Kendati begitu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan belum bisa memastikan kenaikan kasus omicron dengan lonjakan saat Nataru.

"Belum, belum bisa kita lihat kesana, kalau mau lihat omicron belum lihat ada kaitannya libur nataru. Karena dari kasus positif bukan dari habis bepergian masa libur yang enam (transmisi lokal)," jelasnya saat dihubungi, Selasa (4/1/2022).

Alasan lainnya lantaran kasus omicron mayoritasnya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.

Baca juga: Gadis 16 Tahun di Bekasi Badannya Biru-biru, Ternyata Perbuatan Keji Cewek Cemburuan di Jalan

Sehingga penangannya dimaksimalkan dengan melakukan karantina maupun isolasi terpusat.

"Peningkatan kasus aktif yang disampaikan di jakartacorona itu masuk yang kasus aktif dari pelaku perjalanan yang isolasinya di Jakarta. Pelaku perjalanan yang positif cukup banyak sehingga kasus aktif meningkat. Kalau pelaku perjalanan luar negeri itu sudah variasi, bukan karena nataru. Jadi sudah campur ya termasuk dengan perjalanan dinas dan sebagainya," ungkapnya.

DKI Kembali Terapkan PPKM Level 2

DKI Jakarta kembali menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 mulai hari ini hingga 17 Januari 2021 mendatang.

Hal ini tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 1 Tahun 2022 tentang PPKM Level 3, Level 2, dan Level 1 Covid-19 di wilayah Jawa dan Bali.

Dalam aturan yang dibuat pemerintah pusat itu, seluruh wilayah ibu kota masuk kriteria PPKM Level 2.

"Diinstruksikan kepada Gubernur DKI Jakarta untuk wilayah Kabupaten/Kota dengan kriteria Level 2 yaitu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Kota Administrasi Jakarta Barat, Kota Administrasi Jakarta Timur, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Kota Administrasi Jakarta Utara dan Kota Administrasi Jakarta Pusat," demikian isi Inmendagri itu dikutip Selasa (4/1/2022).

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Naik 3 Kali Lipat Imbas Omicron Mengganas, DKI Kembali Terapkan PPKM Level 2

Ini berarti, DKI Jakarta harus kembali melakukan sejumlah pengetatan setelah pelonggaran kegiatan dilakukan selama Desember 2021 kemarin.

Penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta belakangan memang kembali meningkat lagi.

Data dari Dinas Kesehatan per 3 Januari kemarin, kasus aktif Covid-19 sudah berada di angka 694 kasus.

Angka ini naik 3 kali lipat dibandingkan masa sebelum libur Natal dan Tahun Baru atau pada 15 Desember 2021 lalu saat aktif berada di kisaran 217 kasus.

Tak hanya itu, Jakarta belakangan juga menjadi episentrum penyebaran varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron.

Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang menyebut ada 162 orang di ibu kota yang terpapar Covid-19.

"Jadi memang seperti kita ketahui belakangan ini Omicron semakin meningkat. Di Jakarta sendiri kasusnya sudah 162 orang. Tadi tambahan kasus 3 Januari di Jakarta Barat udah melalui litbangkes ada 15 orang. (Kemudian) tambah 12 orang. Jadi total dari 2 Januari ada 135 kasus. Jadi totalnya sudah mencapai 162 orang," katanya di Balai Kota, Senin (3/1/2022) malam.

Politisi Gerindra ini menjabarkan pada 3 Januari 2022, penambahan kasus Varian Omicron ada 27 orang.

15 diantaranya berdasarkan hasil dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (litbangkes) dan 12 sisanya dari Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium (GSI).

Ia pun menyebut kasus omicron di Jakarta mayoritas berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.

"Umumnya ini akibat yang datang dari luar negeri. Untuk itu kita lihat tadi bapak Presiden sudah menyampaikan kesungguhannya, keseriusannya dan minta lagi soal karantina, Pak Menko juga Pak Luhut tadi juga sudah menyampaikan lagi hari ini pentingnya karantina. Tidak ada lagi main-main soal karantina," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved