Datang ke Jakarta Demi Berobat, Anggota TNI Berakhir Tragis Gara-gara Ogah Beri Tahu Daerah Asal

Namun siapa sangka, S justru mengalami nasib tragis, pada Minggu (16/1/2022) dini hari, tepatnya sekitar pukul 03.00 WIB.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Gerald Leonardo Agustino/ Tribun Jakarta
Warung tempat kejadian penganiayaan maut terhadap anggota TNI di seberang Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, dipasangi garis polisi, Senin (17/1/2022). 

Wibowo menambahkan, pelaku utama dalam kasus ini ialah seorang pria berinisial B.

Saat ini polisi masih mengejar B yang berperan memukul dan menusuk anggota TNI tersebut hingga tewas.

"Selanjutnya tersangka B ini yang masih DPO melakukan penusukan terhadap korban yang mengakibatkan korban meninggal," kata Wibowo.

Diketahui, S merupakan anggota di Bataliyon Infanteri (Yonif) Raider 303 Garut.

Diketahui bersama, Sahdi merupakan anggota Yonif Rider 303 Kostrad TNI AD.

Baca juga: Anggota TNI yang Tewas di Waduk Pluit Berasal dari Garut, Terungkap Ini Tujuannya Datang ke Jakarta

Melansir Tribun Jabar, Sahdi adalah anggota Yonif Raider Kostrad TNI AD menyandang brevet Cakra.

Ia pun mempunyai kemampuan khusus.

Sebagai anggota Yonif Raider Kostrad dengan bravet Cakra memiliki kemampuan tangguh dan tegas.

Ia juga menyandang sebagai prajurit memiliki kesaktian ‘Cakra’ artinya senjata cakra.

Cakra diyakini sebagai senjata astuti yang secara lahiriah sebagai juru selamat yang ampuh yang dapat digunakan sebagai senjata budi.

Dikutip dari Grid.id, untuk memiliki kualifikasi khusus dan memperoleh brevet Cakra, para prajurit Kostrad harus melalui latihan Standarisasi Kostrad.

Latihan yang dilakukan untuk membangun jiwa korsa yang kuat serta mewujudkan kemampuan yang handal dalam melaksanakan tugas di medan operasi baik di hutan gunung, rawa laut dan perkotaan.

Baca juga: 3 Orang Diamankan, Pelaku Utama Pengeroyokan yang Tewaskan Anggota TNI di Waduk Pluit Masih Buron

Selain itu latihan tersebut juga dilakukan guna terwujudnya prajurit Kostrad yang memiliki kemahiran dan kemampuan dalam gerakan perorangan, bernavigasi darat, bela diri dan menembak dengan nilai minimal 80 serta fisik yang prima.

Hingga akhirnya tewas, tercatat sebagai anggota Yonif Raider 303/Setia Sampai Mati.

Pangkat Sahdi sebagai prajurit satu atau pratu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved