Harga Minyak Goreng dan Beras di Jakarta Naik, Wagub Ariza: Angkanya Masih Wajar
Sejumlah bahan kebutuhan pangan terus merangkak naik di awal 2022 ini, tak terkecuali di DKI Jakarta. Wagub Ariza menyebut angkanya masih wajar.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sejumlah bahan kebutuhan pangan terus merangkak naik di awal 2022 ini, tak terkecuali di DKI Jakarta.
Setelah sebelumnya harga minyak goreng, telur, dan Gula naik, kini giliran beras yang sudah mulai menanjak.
Walau demikian, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan, harga komoditas pangan tidak naik signifikan sehingga masyarakat masih bisa menjangkaunya.
"Kamu akan tetap mempertahankan (harga) dengan angka yang wajar," ucapnya di Balai Kota Jakarta, Selasa (18/1/2022).
Orang nomor dua di DKI ini pun memastikan, ketersediaan pangan di ibu kota masih tetap terjamin.
Baca juga: Kenaikan Harga Minyak, Cabai dan Telur Ternyata Tidak Wajar, IKAPPI Salahkan 2 Kementerian
"Insya Allah kalau soal pangan, DKI Jakarta memastikan ketersediaan pangan, kami akan jaga distribusinya," ujarnya.
Guna menstabilkan harga pangan tersebut, Ariza menyebut, Pemprov DKI bakal melakukan operasi pasar.

"Prinsipnya kami ingin memastikan kebutuhan pangan di Jakarta dapat terpenuhi dengan baik," ujarnya.
Dilansir dari Tribunnews, pada awal tahun ini sejumlah bahan-bahan kebutuhan pokok terus meningkat harganya.
Setelah minyak goreng, cabai rawit, telur dan Gula, harga beras pun saat ini sudah mulai menanjak.
Hal ini juga diakui oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat dalam rapat DPR RI dengan BUMN klaster pangan, Senin (17/1/2022).
Pria yang akrab disapa Buwas ini mengatakan, harga beras masih akan meningkat sampai dengan Februari 2022.
Baca juga: Tak Terima Disuruh Pakai Helm, Emak-emak di Pasar Rebo Acungkan Jari Tengah ke Polisi
Buwas menjelaskan, kenaikan itu dipicu oleh rendahnya panen pada November-Desember 2021 disertai dengan terjadinya bencana hidrometeorologi awal tahun 2022.
“Dipicu oleh rendahnya panen pada November – Desember 2021 disertai dengan terjadinya bencana hidrometeorologi pada awal 2022."
"Maka harga beras diestimasikan akan terus meningkat pada Desember 2021 sampai dengan Februari 2022,” ujar Buwas.
Ia menuturkan, dengan banyaknya program pemerintah yang diakumulasikan di akhir tahun 2021 menyebabkan peredaran uang di masyarakat yang tinggi.
Hal ini pun, juga menyebabkan tingginya permintaan beras di masyarakat.

Buwas menambahkan, Bulog akan melaksanakan stabilisasi harga ditingkat hilir dengan melakukan kegiatan KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi).
"Selain penjaga stabilitasi di tingkat hulu pada tahun 2022 ini, Bulog akan melaksanakan stabilisasi harga ditingkat hilir dengan melakukan kegiatan KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga)."
"Kegiatan komersial melalui penjualan beras komersial dan komoditas pangan lainnya selain beras," kata Budi.
Sementara itu mengutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategi (PIHPS) Nasional, harga komoditas memang mengalami kenaikan.
Baca juga: Kronologi Pengeroyokan yang Tewaskan Pratu Sahdi, Polisi: Tiba-tiba 8 Orang Datang Cari Seseorang
Beras kualitas bawah II dan kualitas medium II mengalami kenaikan yang masing-masingnya naik sebesar 0,96 persen atau Rp 100 dan naik sebesar 0,86 persen atau Rp 100.
Beras kualitas bawah II dibanderol menjadi Rp 10.550 per kilogram.
Beras kualitas medium II naik 0,86 persen atau Rp 100. (*)